Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Commonwealth Bank Cari Dana Rp1 T dari Pasar Modal

        Commonwealth Bank Cari Dana Rp1 T dari Pasar Modal Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Commonwealth (Commonwealth Bank) berencana menerbitkan obligasi dengan mengincar dana segar hingga senilai Rp1 triliun. Dalam prospektus yang diterbitkan perseroan disebutkan bahwa dana hasil penerbitan obligasi akan dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan aset produktif berupa penyaluran kredit serta penempatan pada surat berharga dan untuk memperkuat sumber-sumber pendanaan Perseroan.

        Namun, aksi koprorasi bank asal Australia ini masih harus menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan bisa dikantongi pada 13 Agustus 2020. Dengan masa penawaran umum dijadwalkan pada 14-18 Agustus 2020, perkiraan tanggal penjatahan 19 Agustus 2020, perkiraan tanggal pembayaran dan pengembalian uang pemesanan 25 Agustus 2020, perkiraan tanggal distribusi obligasi secara elektronik 25 Agustus 2020, dan perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indoneisa 26 Agustus 2020. 

        Obligasi berperingkat AAA ini memiliki jangka waktu 3 tahun. Sayangnya belum ada keterangan terkait dengan bunga yang ditawarkan perseroan. Bertinfdak sebagai perseroan penjamin pelaksana emisi efek yakni, PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

        Baca Juga: Mau Tambah Modal, Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp1 T

        Adapun, obligasi ini bakal dijamin dengan seluruh kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini.

        Sebagai catatan, perseroan pada kuartal pertama tahun ini menderita rugikomprehensif tahun berjalan senilai Rp70,91 miliar dari untung Rp21,52 miliar. Hal tersebut nampaknya disebabkan adanya kerugian dari perubahan nilai wajar hasil instrumen keuangan perseroan yang mencapai sebesar Rp5,79 miliar dari keuntungan Rp18,86 miliar diperiode yang sama tahun sebelumnya. Serta total beban operasional di tiga bulan pertama 2020 yang membengkak menjadi Rp390, 65 miliar dari Rp366,04 miliar di tahun yang sama periode sebelumnya.

        Baca Juga: SMF Sanggup Bayar Obligasi Rp539 M Tepat Waktu

        Sementara, jumlah aset perseroan tercatat senilai Rp22,08 triliun di kuartal pertama 2020. Dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 22,54%, Non Performing Loan (NPL) gross 4,37 persen dan NPL net 2,35%, dan Net Interest Margin/NIM) 4,47%.

        Perseroan dalam kesempatan ini membeberkan bahwa dalam jangka pendek akan fokus terhadap pelaksanakan strateginya dengan fokus pada segmen Ritel dan SME (Small, Medium, Enterprise) serta melanjutkan pengembangan digital dalam pelaksanaan strategi Perseroan.

        Sementara, untuk jangka menengah dan jangka panjang yaitu akuisisi jutaaan nasabah, pengalihan akuisisi dan pelayanan nasabah ke digital channel, mencapai posisi sebagai employer of choice di industri, dan mencapai target Net Promoter Score (NPS) sebagai ukuran kepuasan dan loyalitas nasabah dan dengan terus menjaga pencapaian finansial

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: