Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ibu Rupiah: Pedagang Minuman, Ibu Angkat Anak Jalanan-Kucing Liar

        Ibu Rupiah: Pedagang Minuman, Ibu Angkat Anak Jalanan-Kucing Liar Kredit Foto: MPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Udara Sabtu (25/7/2020) pagi itu terasa segar. Cuaca cerah. Sinar matahari hangat menyentuh kulit. Berolahraga jalan santai, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mengitari Taman Proklamasi Menteng, Jakarta Pusat.

        Sesaat mata Bamsoet tertuju kepada penjual minuman yang tengah menjajakan dagangannya di trotoar Taman Proklamasi. Ada sesuatu yang berbeda. Sang Ibu penjual minuman berjualan ditemani oleh puluhan ekor kucing.

        Baca Juga: Bamsoet Serahkan Ratusan Paket Sembako untuk Seniman di TVRI

        "Namanya, Ibu Rupiah. Cukup unik. Berprofesi sebagai pedagang minuman. Ia sekaligus menjadi ibu angkat puluhan kucing liar di tempatnya berdagang," ujar Bamsoet seperti tayang dalam kanal YouTube Bamsoet Channel.

        Ternyata, Ibu Rupiah bukan orang biasa. Ia merupakan perintis kemerdekaan Republik Indonesia. Ia mengaku sebagai Relawan Perintis sejak era Soekarno dan pernah ikut menjadi anggota delegasi RI sampai ke Korea Selatan.

        "Ketika itu katanya, Duta Besarnya adalah Sarwo Edhie Wibowo. Ayahanda Ibu Ani Yudhoyono, Bapak Mertua Pak SBY," tutur Bamsoet.

        Ibu Rupiah tinggal di wilayah Pegangsaan, Jakarta Pusat, dari tahun 1961. Sejak ditinggal meninggal suaminya, ia harus menghidupi dua orang anaknya sendiri. Tidak mempunyai modal besar, Ibu Rupiah memilih menjual minuman. Dalam sehari, pendapatan yang bisa diraih rata-rata hanya sekitar Rp150.000. Kalau rezeki bagus, ia bisa mengantongi hampir Rp300.000.

        Toh, bagi wanita yang sudah memasuki masa senja ini, berapa pun rezeki yang diperoleh tetap disyukuri. Uang hasil berjualan minuman digunakan untuk mengontrak satu kamar di bawah kolong jalan rel layang kereta api. "Tidak jauh dari tempatnya berdagang. Lima ratus ribu rupiah per bulan," kata Bamsoet.

        Dampak pandemi corona sangat terasa bagi Ibu Rupiah. Selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Ibu Rupiah tidak bisa berjualan. Sempat nekat berdagang. Akibatnya, kursi dan karpet tempat berjualannya disita petugas. Beruntung, ia sudah bisa kembali berdagang sejak satu bulan lalu.

        Walau hanya berjualan minuman dengan hasil yang tidak terlalu besar, hal itu tak menyurutkan niat Ibu Rupiah untuk berbagi dengan sesama. Siapa sangka, ia juga memiliki 10 anak angkat yang berasal dari jalanan. Bersama kedua anak kandung dan 10 anak angkatnya, Ibu Rupiah rela tidur berdesakan di kamar kontrakan yang sempit.

        Tak hanya itu. Ibu Rupiah pun merupakan penyayang binatang. Ia memelihara sekitar 20 ekor kucing liar. Kucing-kucing tersebut kerap menemani Ibu Rupiah berjualan di Taman Proklamasi. Salah satunya yang selalu dekat bernama Jalu.

        "Walau terasa getir,  saya menangkap kesan mereka tetap tidak putus asa dalam berjuang memenangkan kehidupan. Bahkan, memberikan kehidupan bagi yang lainnya. Puluhan ekor kucing dan sepuluh anak yang berasal dari jalanan. Luar biasa. Semoga pemerintah daerah menaruh perhatian bagi rakyatnya yang berjuang di sektor informal usaha mikro," kagum Bamsoet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: