Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: Volkswagen, Produsen Mobil Terkaya

        Kisah Perusahaan Raksasa: Volkswagen, Produsen Mobil Terkaya Kredit Foto: Reuters/Fabian Bimmer
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Volkswagen AG (Aktiengesellschaft) atau Volkswagen Group, atau populer dengan sebutan VW merupakan produsen mobil asal Jerman yang terbesar dan terpenting di kawasan Eropa. Itu karena VW adalah merupakan bagian dari "The Big Three" Jerman.

        Julukan itu disematkan pada tiga perusahaan otomotif yang dianggap besar dan memiliki kapabilitas tinggi dalam memproduksi produk otomotif skala masif. Ketiganya yaitu Mercedes-Benz (Daimler AG), BMW AG, dan Volkswagen Group itu sendiri. 

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Saudi Aramco, Pemilik IPO USD2 Triliun

        Fortune mencatat, VW menduduki peringkat ketujuh daftar perusahaan raksasa dunia, dalam Global 500 tahun 2020. Pendapatan keseluruhan (revenues) dan keuntungan penjualan (profit) yang dimiliki VW masing-masing sebesar 282,7 miliar dolar AS dan 15,5 miliar dolar AS. Sementara kepemilikan aset dan total ekuitas pemegang saham masing-masing bernilai 547,8 miliar dolar AS dan 136,6 miliar dolar AS.

        VW, produsen mobil dengan peringkat tertinggi dalam daftar tahun 2020 ini, mengalami tahun yang penuh gejolak. September lalu, CEO Herbert Diess dan kepala dewan pengawas Hans Dieter Pötsch didakwa dengan dugaan manipulasi pasar atas skandal Dieselgate 2015.

        Pada bulan Mei, VW membayar lebih dari 10 juta dolar AS untuk menyelesaikan dakwaan di luar pengadilan dan menghindari persidangan. Perusahaan juga membayar lebih dari 900 juta dolar AS pada bulan Februari untuk menyelesaikan gugatan oleh konsumen Jerman atas perkara tersebut.

        VW ternyata gagal membuat pemerintah Jerman mensubsidi pembelian mobil non-listrik sebagai bagian dari rencana stimulus akibat virus corona. Tetapi perusahaan itu bertaruh besar untuk masa depan yang lebih cerah dan lebih cerdas. Mobil ID.3 pasar massal bertenaga baterai akan keluar akhir tahun ini, dan VW menginvestasikan miliaran di A.I., bersama mitranya Ford.

        Bagaimana VW bisa mencapai kesuksesan tersebut? Kali ini, Kamis (13/8/2020), Warta Ekonomi berkesempatan mengulas kisah perusahaan raksasa dalam bidang otomotif ini. Berikut ulasannya, seperti dikutip dan diolah dari berbagai sumber menjadi tulisan sebagai berikut.

        Ternyata, cikal bakal berdirinya grup VW tak lepas dari pengaruh Adolf Hitler dan Partai National Socialist (Nazi)-nya. Lho, kok bisa? Iya, itu karena pada Mei 1937, Nazi membentuk perusahaan mobil milik negara, yang saat itu dikenal sebagai Gesellschaft zur Vorbereitung des Deutschen Volkswagens mbH. Belakangan namanya dipersingkat menjadi Volkswagenwerk dan jika diterjemahkan menjadi "Perusahaan Mobil Rakyat".

        Kenapa Hitler sampai memberikan perhatian lebih pada industri otomotif? Ternyata Sang Fuhrer ingin mengembalikan citra Jerman sebagai negara yang kuat secara ekonomi dengan mendorong rakyatnya memiliki mobil. Tak hanya itu, Hitler ingin standar hidup rakyat Jerman meningkat secara merata dan mengubah pandangan bahwa mobil identik dengan kemewahan dan ditujukan pada kalangan atas menjadi mobil untuk semua.

        Awalnya, Volkswagenwerk --selanjutnya VW-- dioperasikan oleh salah satu organisasi Nazi, Front Buruh Jerman (Deutsche Arbeitsfront). VW berkantor pusat di Wolfsburg, Jerman.

        Di bawah komando Hitler, perusahaan itu sangat ambisius untuk membangun jaringan jalan raya di seluruh Tanah Bavaria. Diktator Jerman itu juga ingin mengembangkan dan memproduksi mobil standar berkapasitas 2 dewasa dan 3 anak dengan kecepatan 100 km/jam, cukup ngebut ya!

        Hitler mematok harga yang cukup terjangkau, yakni di bawah 1.000 Reichmarks (atau setara 140 dolar AS pada saat itu). Pendapatan rata-rata penduduk saat itu sekira 32 Reichmarks per minggu.

        Untuk mendesain "mobil rakyat" ini, Hitler memanggil insinyur otomotif Austria Ferdinand Porsche. Pada saat itu, Porsche adalah desainer Mercedes 170H dan pernah bekerja pada Steyr untuk beberapa saat akhir 1920-an.

        Porsche membuka studio desain pertamanya dan kemudian membuat proyek "Auto für Jedermann" (mobil untuk semua) dengan NSU dan Zündapp, keduanya merupakan pabrikan motor. Pada 22 Juni 1934, Dr. Ferdinand Porsche setuju untuk membuatkan mobil rakyat itu untuk Hitler. 

        Bangunan pabriknya sendiri mulai didirikan pada Mei 1938, di kota KdF-Stadt (sekarang Wolfsburg). Di tahun yang sama, dalam rapat umum Nazi, Fuhrer menyatakan: “Mobil ini dibuat untuk banyak orang. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka, dan dimaksudkan untuk memberi mereka kegembiraan.”

        Pecahnya Perang Dunia II (PD II) pada 1939 terjadi sebelum produksi massal VW dapat dimulai. Pabrik itu hanya sempat memproduksi sedikit mobil, salah satunya Type 1 Cabriolet, yang dipersembahkan pada Hitler, pada 20 April 1948, tepat pada ulang tahunnya ke-49. Pada momen tersebut, pabrik itu digunakan kembali untuk memproduksi peralatan dan kendaraan militer.

        Keterlibatan VW dalam PD II membuat pabriknya menjadi sasaran pembom Sekutu, dan pada akhir perang pabrik itu hancur. Setelah perang berakhir, dengan pabrik yang hancur, Sekutu menjadikan VW sebagai fokus upaya mereka untuk menghidupkan kembali industri otomotif.

        Pabrik dibangun kembali di bawah pengawasan Inggris, dan produksi massalnya dimulai pada 1946. Kontrol perusahaan dialihkan pada tahun 1949 ke pemerintah Jerman Barat dan negara bagian Lower Saxony. Pada saat itu, lebih dari separuh mobil penumpang yang diproduksi di negara ini adalah VW.

        Produksi VW berkembang pesat pada 1950-an. Perusahaan tersebut memperkenalkan van Transporter pada tahun 1950 dan Coupe Karmann Ghia pada tahun 1955. pada periode yang sama,  VW telah mengoperasikan pabrik di sebagian besar dunia, termasuk di Meksiko, Brasil, China, dan AS. Selain mobil penumpang, perseroan juga memproduksi van dan kendaraan niaga.

        Penjualan di luar negeri umumnya kuat di sebagian besar negara pengekspor. Akan tetapi, karena ukuran mobil yang kecil, penampilan bulat yang tidak biasa, dan hubungan historis dengan Nazi Jerman, penjualan di AS awalnya lesu. Mobil mulai mendapatkan penerimaan di sana ketika 1950-an berlangsung. Dan Volkswagen of America didirikan pada tahun 1955.

        Agen periklanan asal AS, Doyle Dane Bernbach, pada 1959 dipekerjakan untuk meluncurkan kampanye penting, dengan memberi julukan "Beetle". Ia memanfaatkan ukuran mobil kecil tersebut sebagai sebuah kesempatan mencari keuntungan dan tentunya membuat konsumen senang.

        Kampanye itu sangat sukses, dan Beetle selama bertahun-tahun menjadi mobil impor paling populer di AS. Meskipun VW membuat banyak perubahan detail pada Beetle, desain dasar mesin belakang dan bentuk bulat tetap sama. Perusahaan mengembangkan model mesin belakang lainnya dengan gaya yang lebih modern dan teknik yang ditingkatkan, tetapi tidak ada yang sesukses Beetle.

        Pada 1960, pemerintah Jerman menjual 60 persen saham VW kepada publik. Singkatnya, Jerman secara efektif mendenasionalisasikan perusahaan VW.

        Meskipun melalui periode berat pada 1960-an-1970-an, Beetle berhasil tetap berada di puncak penjualan, meskipun faktanya sudah usang. Keandalan, perawatan yang mudah dan konsumsi bahan bakar yang berkurang membuat mobil tetap menjadi favorit konsumen.

        Pada 17 Februari 1972, VW merayakan penjualan lebih dari 15 juta unit Beetle yang terjual, sehingga melampaui Ford Model T sebagai mobil paling populer di dunia antara 1908 dan 1927, sebuah gelar yang masih dipegangnya hingga hari ini.

        Meskipun sukses dengan Beetle, pada awal tahun 1970-an, VW sangat membutuhkan model baru untuk menggantikan Beetle yang sudah tua. Bantuan datang dari Audi/Auto Union, yang dibeli kembali oleh WV pada 1960-an. Mereka membawa serta pengetahuan untuk kendaraan roda depan dan mesin berpendingin air.

        VW bangkit kembali dengan memperkenalkan model yang lebih sporty seperti Rabbit dan kemudian Golf. Pada 1974, Golf pertama diluncurkan dan langsung menjadi hit. Dipasarkan sebagai Rabbit di AS dan Kanada, Rabbit bertanggung jawab untuk mengembalikan VW ke dalam persaingan.

        Pada tahun yang sama, model yang lebih sporty, Scirocco berhasil masuk ke jajaran VW. Untuk pasar mobil yang lebih kecil, pembuat mobil Jerman itu membuat Polo pada 1976, yang cukup populer di seluruh Eropa Barat.

        Dekade berikutnya melihat VW mencoba meningkatkan produk mereka dengan generasi baru dari semua model lama. VW memperluas pengaruh mereka dengan mengambil alih pabrikan Spanyol Seat dan Skoda Auto yang berbasis di Ceko.

        Saat dekade 1990-an bergulir, Audi milik VW menjadi pesaing utama BMW dan Mercedes-Benz dengan produk yang dirancang untuk pasar yang lebih megah. Hal ini meninggalkan kekosongan di pasar utama yang sekarang coba diisi oleh VW.

        Kendaraan generasi ketiga kini hadir dengan kualitas dan standar yang lebih baik. Secara bertahap, model mewah baru diperkenalkan, seperti Touareg, sebuah kendaraan off-road premium. Pada 1998, perusahaan mulai menjual "New Beetle" yang sangat dipuji sambil tetap melanjutkan produksi pendahulunya.

        Setelah hampir 70 tahun dan lebih dari 21 juta unit diproduksi, Beetle asli terakhir diluncurkan di Puebla, Meksiko, pada tanggal 30 Juli 2003.

        Dalam dekade terakhir, Volkswagen sibuk mencoba mencetak rekor dalam hal emisi CO2 dan teknologi hemat bahan bakar. Ini berlaku untuk mesin normal mereka, yang menggunakan bahan bakar gas dan diesel, tetapi mereka juga mengembangkan hibrida.

        VW merupakan perusahaan otomotif terbesar di Eropa. Dalam jangka waktu yang lama, pangsa pasar Volkswagen selalu di atas 20 persen. Di dunia, VW berada di posisi ketiga dunia, di belakang Toyota dan GM pada 2009.

        Pada 2010, VW, melaporkan penjualan sebesar 6,29 juta unit kendaraan dan mendapat pangsa pasar dunia sebesar 11,4 persen. Pasar utama VW mencakup Jerman dan China.

        Setelah melewati Ford pada 2008, VW menjadi perusahaan otomotif ketiga terbesar di dunia. Volkswagen telah menargetkan untuk menaikkan pangsa pasarnya di AS dari 2 persen menjadi 4 persen pada 2014, dan menargetkan diri untuk menjadi perusahaan otomotif terbesar di dunia tahun 2018.

        VW merupakan perusahaan yang diperdagangkan di publik. Struktur kepemilikan perusahaan ini sangat kompleks. Tabel di bawah akan menunjukkan porsi kepemilikan Volkswagen.

        Kepemilikan saham Dimiliki oleh
        50,76% per tanggal 30 Jan 2009 Porsche Automobil Holding
        2,37% per tanggal 30 Jan 2009 Porsche Holding GmbH
        20,26% per tanggal 16 Feb 2008 Negara bagian Lower Saxony
        17% per tanggal 18 Des 2009 Keemiratan Qatar
        9,61% Dimiliki umum

        Perlu dicatat bahwa Porsche Automobil Holding dan Porsche GmbH tidaklah identik dengan Dr. Ing. h.c. F. Porsche AG, perusahaan pembuat mobil Porsche. Porsche Automobil Holding dimiliki oleh keluarga Porsche, Keemiratan Qatar, dan 49.9 persen dimiliki Volkswagen AG. Porsche GmbH dijual ke Volkswagen AG.

        Pada pertengahan 2015, VW secara singkat berhasil menjadi produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan volume produksi, setelah melampaui Toyota Motor Corporation. Namun, tak lama kemudian, VW menghadapi krisis hubungan masyarakat ketika Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS menetapkan bahwa mobil bertenaga diesel harus lulus uji emisi.

        VW mengaku produknya mengalami kegagalan. Dan hasilnya, perseroan itu menarik lebih dari 10 juta mobil di seluruh dunia. Di AS saja, pembuat mobil itu menghadapi denda lebih dari 4 miliar dolar AS, dan beberapa pejabat VW kemudian dinyatakan bersalah atas berbagai kejahatan.

        Terlepas dari skandal tersebut, penjualan VW di seluruh dunia terus meningkat.

        Pada 2019 Volkswagen mengakhiri produksi Beetle, yang telah mengalami berbagai desain ulang selama sekitar delapan dekade.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: