Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PAN Yakin Kader Tak Bedol Desa Ikuti Jejak Amien Rais

        PAN Yakin Kader Tak Bedol Desa Ikuti Jejak Amien Rais Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi -

        Partai Ummat yang baru dideklarasikan Amien Rais sesumbar akan mendapat limpahan kader dan simpatisan dari Partai Amanat Nasional (PAN). Bahkan, mereka memprediksi 50 persen kader PAN bakal bergabung.

        Hal itu diutarakan loyalis Amien Rais, Agung Mozin saat dihubungi wartawan, kemarin.

        "Iya, dari kader dan simpatisan PAN, sebagian besar pendukung dan simpatisan PAN akan ramai-ramai pindah ke Partai Ummat," katanya.

        Baca Juga: Jangan Kaget! KAMI, Jamaah 212 Diprediksi Merapat ke Partai Baru Amien Rais

        Soal jumlah kader PAN yang akan hijrah, Agung memprediksi 50 persen. "Jumlah pastinya kami belum tahu. Tapi jika presentase sekitar 50 persen lebih sudah dipastikan masuk ke Partai Ummat," ujar mantan Ketua DPP PAN ini.

        Agung mengatakan, selain dari PAN, anggota-anggota Partai Ummat juga berasal dari organisasi masyarakat yang sejalan dengan semboyan partai tersebut. Dia menuturkan, pihaknya sudah membangun komunikasi dengan beberapa tokoh. Salah satunya, tokoh-tokoh dari Koalisi aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

        Lebih lanjut, Agung mengatakan partainya dalam waktu dekat belum memutuskan untuk mendaftar ke Kementerian Hukum dan HAM. "Saya kurang tahu soal itu. Tapi ada yang melakukannya," ujarnya.

        Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, memastikan kadernya tidak ada yang hijrah. Pasalnya, kader PAN memiliki rasionalitas politik. "Mereka akan tetap istiqamah dan cinta PAN. Jika ada anggota yang keluar PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil. Non-signifikan. Tidak ada bedol desa," katanya.

        Baca Juga: Pinta PAN ke Pemerintah: Diskon Tarif Listrik Harus Diperpanjang Sampai 2021

        Apalagi sampai saat ini tidak ada satu pun anggota legislatif, di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota maupun kader di lembaga eksekutif yang menyatakan keluar dari PAN dan bergabung ke Partai Ummat.

        "Karena pertama, menjadi anggota legislatif dan eksekutif melalui kontestasi dan kemenangan elektoral adalah buah perjuangan yang tidak mudah. Mereka berpikir realistis sebagai seorang politisi," katanya.

        Kedua, jelas Viva, sistem kepartaian dan pemilu menurut Undang-Undang Partai Politik dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, tentu membutuhkan sumber daya partai yang kuat.

        Ada persyaratan berdirinya partai politik baru, ada persyaratan partai politik baru dapat mengikuti kontestasi pemilu sebagai peserta, dan ada persyaratan partai politik peserta pemilu lolos parliamentary threshold (PT) agar dapat meraih kursi di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

        "PAN akan terus bertransformasi mengarungi samudera politik menjadi partai modern dan menjadi alat perjuangan politik rakyat," tegasnya.

        Baca Juga: Tak Jadi Beri Nama Partai Amanat Rakyat, Apa Alasan Amien Rais Pakai Partai Ummat?

        Mengenai sosok Amien Rais, Viva Yoga mengatakan dengan pengumuman berdirinya Partai Ummat, berarti secara resmi dan legal konstitusional amien Rais telah keluar dan meninggalkan PAN.

        "Pak Amien sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005 sudah tidak lagi menjadi bagian keluarga besar PAN. Karena itu, Pak Amien Rais sudah tidak identik lagi dengan PAN," tegasnya.

        PAN, lanjut Viva Yoga, mengucapkan selamat datang kepada Partai Ummat di gelanggang politik. Secara ideologi politik, PAN dan Partai Ummat berbeda. PAN berideologi Nasionalis-Relijius, sedangan Partai Ummat adalah partai Islam.

        Perbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat. PAN pun menurutnya tidak ada program khusus berkaitan dengan berdirinya Partai Ummat. PAN saat ini tetap fokus menyelesaikan konsolidasi organisasi sampai ke tingkat desa.

        "Membuat program kemanusian untuk membantu pemerin tah memberantas pandemi Covid-19. Termasuk fungsi kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: