Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pejabat hingga Influencer Berperan Besar Ubah Perilaku untuk Atasi Covid-19

        Pejabat hingga Influencer Berperan Besar Ubah Perilaku untuk Atasi Covid-19 Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi Covid-19 belum juga usai. Masyarakat tetap diminta untuk mentaati protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah karena kunci dari keberhasilan dalam menuntaskan virus Covid-19 ini sangat bergantung pada perilaku masyarakat itu sendiri.

        Ya, tidak dipungkiri ika perubahan perilaku yang terjadi di dalam masyarakat merupakan ujung tombak untuk mengentaskan penyebaran virus corona (Covid-19). Namun, seluruh wilayah yang ada di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu wilayah dengan lainnya. Lalu, pendekatan seperti apa yang cocok?

        "Jadi pendekatan yang paling cocok dan harus kita lakukan adalah pendekatan yang nomor satu mengerti dulu, masyarakat di wilayah tertentu seperti apa. Yang kedua karena di Indonesia salah satu yang memang penting adalah role model. Role model itu bisa dari tokoh agama, tokoh masyarakat, bisa selebritas," tutur Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Turro Wongkaren dalam diskusi di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu yang lalu.

        Baca Juga: Tips dari Kak Seto Cara Orang Tua Hadapi Anak di Masa Pandemi

        Lebih lanjut Turro mengatakan dengan adanya role model dari tokoh masyarakat, akan ada satu kesatuan acuan untuk perubahan perilaku dalam menekan laju angka Covid-19 di Tanah Air. Ia mengatakan jika pentingnya role model ini adalah supaya masyarakat adanya satu kesatuan. Jika para tokoh maupun pimpinan daerah tidak mencontohkan penerapan protokol kesehatan, masyarakat akan acuh.

        "Kalau sampai masyarakat melihat pemimpin katakanlah pejabat dari pemerintah daerahnya kalau rapat itu enggak pakai masker, mereka akan berpikir kayaknya enggak terlalu perlu. Karena lihat aja itu, Bapak Pejabat atau Ibu Pejabat kalau ngomong itu deket-deketan, enggak pakai masker. Nah, ini kan bahaya kalau begini," katanya

        Pendekatan yang saat ini dilakukan Satgas adalah pertama melihat masing-masing wilayah dan komunitasnya. menurutnya, komunitas itu ada beragam macam seperti, komunitas adat sebagai contoh komunitas yang budayanya sama seperti suku Jawa, Sunda, dan lain-lain.

        "Kemudian ada komunitas pekerjaan, kumpulan dokter-dokter gitu, kemudian kumpulan ekonom atau yang lainnya. Ada lagi komunitas yang berdasarkan hobi. Ini masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Dan mempunyai leader atau orang-orang yang dianggap penting yang bisa mempengaruhi," papar Turro.

        Ia juga mengatakan, jika di masa panemi ini influencer bukan istilah baru, namun saat ini harus dilihat dari bentuk yang berbeda untuk mengajak masyarakat mengubah perilaku di masa pandemi Covid-19 saat ini.

        Baca Juga: Orang Tanpa Gejala Merajalela, Yuk Jalankan 3M!

        "Seakan-akan istilah-istilah baru, padahal dari dulu sudah ada gitu influencer itu dalam bentuk berbeda gitu. Enggak hanya di dalam Youtube, tetapi ada di dalam bentuk pemimpin-pemimpin mereka. Ini enggak selalu formal itu yang harus kita ingat."

        "Jadi yang diikuti mereka di satu tempat belum tentu lurahnya atau camatnya atau Bupatinya bisa jadi adalah kiainya atau mungkin pemimpin gereja, pemimpin adat, atau bisa jadi malah di beberapa tempat ada pengusaha yang begitu berpengaruh misalnya," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: