Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkaya Khasanah Pendidikan Vokasi, BPPSDMP Laksanakan Milenial Agriculture Forum XII

        Perkaya Khasanah Pendidikan Vokasi, BPPSDMP Laksanakan Milenial Agriculture Forum XII Kredit Foto: BPPSDMP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komitmen Kementerian Pertanian menghasilkan qualified job creator dan qualified job seeker terus diwujudkan melalui pendidikan vokasi. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa pendidikan vokasi saat ini berada di era baru dan menjadi jawaban atas kebutuhan sumber daya manusia pertanian yang andal.

        "Pendidikan vokasi mempunyai peran penting menghasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan dan siap untuk hal-hal yang baru," kata Mentan Syahrul.

        Baca Juga: Kementan: Pendidikan Vokasi Jadi Jawaban Tantangan Bisnis Kala Pandemi

        Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, pada acara Millennial Agriculture Forum (MAF) XII dengan tema pengelolaan Teaching Factory (TEFA) di masa pandemi mengatakan bahwa generasi muda harus mampu melanjutkan pembangunan pertanian dengan sebaik-baiknya.

        "Selain menjadi tenaga kerja profesional dan terampil yang siap mengisi dunia industri, lulusan pendidikan vokasi harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain," ungkap Dedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/10/2020).

        Pada forum yang dilaksanakan secara virtual (23/10/2020) itu, Prof. Dedi berpesan agar pengelolaan pertanian harus menjadi bisnis dan menguntungkan. Karena itu, value added menjadi sangat penting. "Transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern perlu dilakukan," tegasnya.

        Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa TEFA yang dibangun di unit pendidikan dapat mendidik anak-anak muda agar menjadi wirausahawan muda pertanian. TEFA adalah jembatan yang menghubungkan pendidikan dengan usaha dan dunia usaha/dunia industri.

        "TEFA menjadi sarana pembelajaran sehingga para lulusan siap untuk bekerja di dunia usaha maupun dunia industri. Dengan TEFA, kita semua berharap alumni-alumni mampu diserap dunia usaha maupun dunia industri dan para petani milenial terbiasa menjalankan bisnis," ungkap Idha.

        SMK-PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT Pendidikan Pertanian di bawah naungan Kementan kali ini berkesempatan sebagai penyelenggara MAF XII ini. Pada forum yang didominasi oleh para generasi muda yang berasal dari peserta didik, alumni, maupun petani milenial, Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Sembawa Mattobi’i turut berpesan bahwa TEFA dihadirkan sebagai unit bisnis yang menguntungkan dan akan diadopsi oleh para lulusan di tempatnya masing-masing.

        "Fungsi TEFA diperkuat untuk menghasilkan wirausahwan muda pertanian," ujar Mattobi’i.

        Hadir untuk memperkaya khasanah pendidikan vokasi para narasumber yang berkompeten, di antaranya, Wakil Direktur Bidang Kerja Sama Politeknik Negeri Jember Bambang Eko Sulistyono, Kepala Program Studi Agribisnis Ternak Unggas SMK-PP Negeri Sembawa Siwi Purwati, Pengelola TEFA Komoditas Hortikultura SMK-PP Negeri Sembawa Muhammad Tasrip, dan hadir pula Wirausahawan Muda Peternakan Alumni TEFA SMK-PP Negeri Sembawa Ayank Subakti.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: