Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tarif cukai rokok tahun depan naik sebesar 12,5% yang diberlakukan sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo untuk menekankan sumber daya manusia (SDM) maju serta Indonesia unggul.
Keputusan Bendahara Negara itu mengundang polemik dari sejumlah pihak yang setuju dengan kebijakan tersebut. Mereka menilai seharusnya yang dinaikkan itu harga tembakau dari para petani.
Baca Juga: Harga Rokok Makin Mahal, Sri Mulyani Sengaja Mau Kendalikan Konsumsi Masyarakat
Lantas bagaimana reaksi netizen?
Adapun netizen dengan akun @ujgtrh menyebutkan pengumuman yang dilakukan Menkeu sangat berdosa. "Yang ngasih tau kabar cukai rokok naik tahun depan secara tiba-tiba, fix kamu berdosa banget," katanya di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
"Dapet notif ada diskon ya Bund gegara cukai rokok naik. Makasih loh bu Sri Mulyani," tulis akun @alexanderey19.
Selain itu, banyak yang akan beralih menanam tembakau sendiri dibandingkan membeli rokok. "Cukai rokok sah naik -+12%, saatnya beralih ke alam, nanam tembakau sendiri," tandas @harist_toteles
"2021 cukai rokok naik. gpp, aku akan tetap merokok," tulis akun @acipanser
Sebelumnya, kenaikan tarif cukai rokok akan mengerek angka inflasi. Hal itu karena daya beli masyarakat untuk barang-barang nonrokok akan mengalami penurunan.
Tujuan pemerintah untuk menaikkan tarif cukai rokok adalah untuk mengurangi jumlah konsumsi rokok. Namun dalam realitanya, kenaikan cukai rokok justru tidak bisa mengurangi jumlah perokok.
Hal ini tentunya akan menaikkan beban masyarakat karena jumlah rokok yang dikonsumsi tetap, tetapi harganya justru mengalami peningkatan. Alhasil, masyarakat pun terpaksa harus mengurangi pos pengeluaran yang lainnya. Sementara itu, penerimaan atau gaji dan upah juga tetap tidak mengalami kenaikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum