Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bupati Sleman Positif Covid Usai Divaksin Sinovac, Kemenkes & BPOM Buka Suara

        Bupati Sleman Positif Covid Usai Divaksin Sinovac, Kemenkes & BPOM Buka Suara Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi -

        Berita Bupati Sleman Sri Purnomo terkena Covid-19, viral seharian kemarin. Apalagi, bupati kelahiran 22 Februari 1961 itu baru saja menerima suntikan vaksin Covid Sinovac pada 14 Januari 2021.

        Orang pun lantas mengaitkan keampuhan vaksin Covid Sinovac, dengan sakit yang dialami Sri Purnomo.

        Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, dalam kasus ini, vaksin Sinovac belum membentuk antibodi di tubuh Sri Purnomo.

        Baca Juga: Jangan Khawatir! Metode Pembuatan Vaksin Covid-19 Sinovac Telah Dipakai Puluhan Tahun

        "Vaksin Covid Sinovac membutuhkan waktu 14-28 hari setelah penyuntikan kedua, untuk membentuk antibodi. Sedangkan, Pak Bupati baru menerima satu dosis vaksin Sinovac. Jadi, efeknya belum muncul," terang Siti Nadia.

        "Apalagi, ini baru satu dosis penyuntikan. Sehingga, belum ada antibodi yang cukup untuk melawan infeksi Covid-19," imbuhnya.

        Meski begitu, Siti Nadia menilai, vaksin Sinovac sudah bekerja cukup baik dalam tubuh Sri Purnomo. Sudah mulai memberikan perlindungan, karena yang bersangkutan positif tanpa gejala. Tak ada tanda-tanda gejala berat.

        "Bapak Bupati kondisinya baik. Meskipun positif, tidak ada gejala. Bahkan, ketika diperiksa, paru-paru tidak ada gangguan. Ini berarti vaksin Covid Sinovac telah memberikan perlindungan. Sakitnya tidak berat," papar Siti Nadia.

        Ia pun meminta masyarakat, agar dapat mengambil pelajaran dari kasus positifnya Sri Purnomo. Masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tak boleh lengah.

        Masyarakat juga diimbau untuk memahami bahwa antibodi baru akan terbentuk 3-4 pekan, setelah penyuntikan vaksin kedua.

        "Kasus ini bisa jadi pembelajaran masyarakat, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan," tegas Nadia. ?

        Senada, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, vaksinasi menggunakan CoronaVac harus dilakukan sebanyak dua kali oleh penerima, agar dapat terlihat kemanjurannya. 

        Baca Juga: Jutaan Dosis Vaksin Gratis dari India Siap Diedarkan ke Negara Tetangga, Sungguh Dermawan

        “Pak Bupati terdeteksi Covid-19 setelah 7 hari penyuntikan vaksin yang pertama. Sedangkan efikasi vaksin, terlihat setelah 2 kali suntikan. Pembentukan antibodi mencapai puncaknya 14 hari setelah penyuntikan ke-2,” jelas Penny.

        Vaksinasi membutuhkan waktu, agar sistem imun meningkat sampai tahap perlindungan. Saat ini, vaksinasi di Indonesia masih tahap pertama. Tahap kedua dilaksanakan dua pekan setelah suntik dosis pertama.

        Penny juga mengimbau masyarakat, agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Meski telah divaksin.

        "Penerima vaksin harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak agar tak terinfeksi Covid-19," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: