Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyambut baik kehadiran Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 itu.
Menurutnya, lewat LPI pemerintah akan mampu menarik investasi asing atau foreign direct investment. Namun demikian, kata dia, hal yang perlu diperhatikan adalah LPI harus mampu menawarkan proyek-proyek yang memiliki multiplier effect ekonomi tinggi.
Baca Juga: Puan Maharani Kantongi Nama Calon Dewan Pengawas LPI
"Lembaga ini (LPI) arahnya bagaimana membantu APBN dengan kondisi terbatas tidak akan mampu untuk membangun infrastruktur dengan lebih cepat. Diharapkan, dengan adanya dana dari berbagai negara termasuk pemerintah sendiri akan bisa mampu menampung dana yang besar," kata Aviliani di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Namun demikian, ia meningatkan pemerintah bahwa beberapa infrastruktur yang telah dibangun hingga saat ini belum berdampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi. "Selama ini kita selalu membangun (infrastruktur) dari supply side bukan demand side. Padahal seharusnya kalau kita bicara multiplier, yang seharusnya dibangun duluan adalah yang kira-kira ekonominya bergerak lebih cepat," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa investasi yang dihimpun LPI akan digunakan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek infrastruktur dalam dua tahun pertama. Proyek itu antara lain bandara, pelabuhan, dan jalan tol.
"Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki kualitas aset dan meningkatkan kapasitas dengan partner global. Tujuannya untuk membawa traffic dan value creation yang lebih besar setelah pandemi," ujarnya.
Menurut dia, bandara dan pelabuhan potensial dikembangkan dalam jangka menengah. Apalagi lalu lintas masyarakat di dalam negeri sangat tinggi. Meski mobilitas tersebut berkurang selama pandemi, lanjutnya optimistis pada masa pemulihan nanti, trafik domestik akan kembali ke kondisi normal.
Kartika juga yakin kondisi simpul transportasi domestik di bandara maupun pelabuhan akan lebih cepat pulih daripada rute internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum