Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank Dunia Angkat Makhtar Diop jadi Managing Director IFC

        Bank Dunia Angkat Makhtar Diop jadi Managing Director IFC Kredit Foto: Reuters/Johannes Christo
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Kelompok Bank Dunia David Malpass hari ini mengumumkan pengangkatan Makhtar Diop sebagai Managing Director dan Executive Vice President untuk mengepalai International Finance Corporation (IFC), bagian dari Kelompok Bank Dunia yang memajukan pembangunan ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat dengan mendorong pertumbuhan sektor swasta di negara berkembang.

        “Makhtar Diop memiliki pengalaman yang mendalam dalam di bidang pembangunan dan keuangan, ia juga memiliki karir kepemimpinan dan pengabdian terhadap negara-negara berkembang baik pada sektor publik maupun swasta,” terang Malpass dalam keterangan yang diterima hari ini, Jumat (19/2/2021).

        Menurutnya, keterampilan Makhtar di IFC akan membantu Kelompok Bank Dunia melanjutkan respons tanggap terhadap krisis global dan membantu pemulihan yang hijau, tangguh, dan inklusif.

        Baca Juga: Bank Dunia Beri Pinjaman Utang Rp7,03 Triliun ke Indonesia

        "Kami membutuhkan iklim dan pengembangan bisnis yang mampu menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong peningkatan listrik dan transportasi rendah karbon, air bersih, infrastruktur, layanan digital, dan berbagai keberhasilan pembangunan lainnya yang menjadi fokus dari misi kami untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama," ungkapnya.

        Tanggung jawab utama Diop adalah untuk memperdalam dan memperkuat strategi 3.0 IFC untuk secara proaktif menciptakan pasar dan memobilisasi modal swasta dalam skala yang signifikan; memenuhi komitmen kebijakan pemberian modal IFC termasuk peningkatan investasi iklim dan gender, serta memberikan dukungan bagi negara-negara FCV yang menghadapi kerentanan, konflik, dan kekerasan.

        Beliau juga akan memperkuat hubungan antara IFC, Bank Dunia, dan MIGA, selagi Kelompok Bank Dunia mempercepat upaya untuk meningkatkan hasil pembangunan yang baik di negara-negara anggota.

        Diop merupakan seorang warga negara Senegal dan mantan Menteri Ekonomi dan Keuangan, saat ini ia menjabat sebagai Wakil Presiden Bank Dunia untuk Infrastruktur.

        Dalam perannya, Diop mengawasi berlangsungnya peran penting Bank Dunia di sektor energi dan transportasi, pengembangan digital, dan upaya kami untuk menghadirkan layanan infrastruktur yang lebih berkualitas kepada masyarakat melalui kemitraan publik-swasta.

        Sebelum pengangkatannya ini, Diop menjabat selama enam tahun sebagai Wakil Presiden Bank Dunia untuk Wilayah Afrika, di mana beliau mengontrol perluasan besar-besaran pekerjaan kami di Afrika dan memecahkan rekor dalam melakukan komitmen terbesar, sejumlah  70 miliar dolar AS.

        Diop sebelumnya menjabat dua kali sebagai Country Director Bank Dunia - untuk Brasil dan untuk Kenya, Eritrea, dan Somalia. Beliau memiliki pemahaman yang dalam tentang hubungan sektor publik/swasta, memulai karirnya di sektor perbankan, dan memiliki pengalaman langsung dalam memimpin reformasi struktural untuk mendukung sektor swasta, termasuk dalam posisinya sebagai Menteri Ekonomi dan Keuangan Senegal.

        Diop pernah bekerja sebagai ekonom di Dana Moneter Internasional. Beliau juga sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank Dunia untuk Keuangan, Sektor Swasta & Infrastruktur di wilayah Amerika Latin dan Karibia.

        Sebagai pemimpin opini yang diakui dalam sektor pembangunan, Makhtar dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang Afrika paling berpengaruh di dunia. Pada 2015, beliau menerima penghargaan bergengsi Lectureship Award dari University of California, Berkeley. Beliau memegang gelar lanjutan di bidang ekonomi dan keuangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: