Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hore! Dampak Pandemi Berakhir, Warren Buffett Buyback Saham Perusahaannya Lagi!

        Hore! Dampak Pandemi Berakhir, Warren Buffett Buyback Saham Perusahaannya Lagi! Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berkshire Hathaway Inc dari Warren Buffett mengungkap bahwa pendapatannya telah pulih dari efek terburuk pandemi COVID-19. Alhasil, pihaknya telah memperpanjang pembelian kembali saham yang agresif dengan pembelian kembali baru senilai USD6,6 miliar (Rp95 triliun).

        Kenaikan 20% dalam laba operasi kuartal pertama menunjukkan bahwa konglomerat yang berbasis di Omaha, Nebraska, ini telah merasakan puluhan bisnisnya menderita akibat dampak pandemi, termasuk rel kereta BNSF dan asuransi mobil Geico, termasuk hilangnya puluhan dari ribuan pekerjaan.

        Baca Juga: Sobat Warren Buffett Makin Menghina Bitcoin, Katanya: Perkembangan Bitcoin Menjijikan

        Dilansir dari Reuters di Jakarta, Senin (5/3/21) Berkshire mengatakan banyak bisnis menikmati pendapatan yang "jauh lebih tinggi", sementara yang lain seperti unit suku cadang pesawat Precision Castparts masih kesulitan.

        "Hasilnya sangat bagus," kata Jim Shanahan, seorang analis Edward Jones & Co dengan peringkat "beli" di Berkshire. "Peluncuran vaksinasi dan pemulihan ekonomi yang luas terbukti di seluruh waralaba Berkshire."

        Pembelian kembali saham senilai USD6,6 miliar pada kuartal tersebut memungkinkan Buffett untuk menyebarkan kelebihan modal, karena valuasi yang tinggi dan pertumbuhan perusahaan akuisisi bertujuan khusus membuat pengambilalihan seluruh perusahaan menjadi lebih sulit.

        Buy back saham tersebut kemungkinan lebih banyak dilakukan dari 31 Maret hingga 22 April karena jumlah saham Berkshire menurun, dan mungkin telah melebihi USD1,2 miliar (Rp17 triliun). Berkshire juga telah membeli kembali USD24,7 miliar (Rp356 triliun) sahamnya sendiri pada tahun 2020.

        Laba operasional kuartalan naik menjadi USD7,02 miliar, atau sekitar USD4.600 per saham Kelas A, dari USD5,87 miliar setahun sebelumnya.

        Laba bersih USD11,71 miliar, atau USD7.638 per saham Kelas A, dibandingkan dengan kerugian bersih tahun sebelumnya sebesar USD49,75 miliar, atau USD30.653 per saham.

        Hasil tahun lalu mencerminkan kerugian USD55,62 miliar pada investasi dan derivatif, karena pasar saham di seluruh dunia jatuh.

        Meskipun ada pembelian kembali, Berkshire mengakhiri Maret dengan USD145,4 miliar uang tunai, sebagian karena menjual saham USD3,9 miliar lebih banyak pada kuartal tersebut daripada yang dibeli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: