Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengatakan, kenaikan harga pangan pokok tengah masuk dalam fase puncak pada Ahad (9/5). Itu lantaran permintaan masyarakat naik signifikan untuk mempersiapkan kebutuhan pada hari lebaran.
Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri mengatakan, puncak permintaan yang diikuti kenaikan harga pada akhir pekan ini karena pada H-2 dan H-1 lebaran pedagang mulai berkurang sehingga stok yang tersedia di pasar menurun.
"Ini sesungguhnya puncak jadi beberapa komoditas cukup tinggi. Mendekati lebaran masih walau kecil, mungkin 50 persen pedagang yang masih berjualan," kata Mansuri dikutip dari Republika, Ahad (9/5).
Ia menyebut, harga pangan yang mengalami kenaikan cukup tinggi yakni daging sapi, daging ayam, minyak goreng, aneka cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, serta beras yang juga mengalami kenaikan harga.
Selanjutnya, cabai rawit merah dari Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 70 ribu perk, cabai merah besar dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg, serta cabai keriting yang dihargai Rp 40 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribu per kg.
Adapun harga bawang merah dan bawang putih masing-masing sebesar Rp 35 ribu per kg dari harga normal Rp 30 ribu per kg serta harga gula yang sangat tinggi yakni sebesar Rp 18 ribu per kg.
"Kami khawatirkan ini mempengaruhi distribusi seperti dari sentra produksi ke Jakarta. Ini yang hars dipikirkan," kata dia.
Ia menilai untuk saat ini kebijakan larangan mudik belum berdampak pada kelancaran pengiriman bahan pangan. Para pedagang di pasar juga fokus untuk menghabiskan stok yang masih tersedia kepada para konsumen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat