Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Israel Setujui Gencatan Senjata. Rakyat Palestina Pesta Pora: Alhamdulillah... Allahuakbar

        Israel Setujui Gencatan Senjata. Rakyat Palestina Pesta Pora: Alhamdulillah... Allahuakbar Kredit Foto: Instagram/Al Jazeera English
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setelah membombardir Gaza, Palestina, selama 11 hari, Israel akhirnya menyetujui gencatan senjata. Keputusan itu disambut rakyat Palestina dengan suka cita. Ribuan orang turun ke jalan, pesta pora.

        Suasana Kota Gaza yang biasanya sepi dan mencekam karena jadi sasaran serangan udara Israel, mendadak meriah pada Jumat subuh, kemarin. Ribuan orang berhamburan ke jalan sambil mengibarkan bendera Palestina dan Hamas. Mereka merayakan gencatan senjata yang dimulai pada Jumat pukul 02.00 pagi atau pukul 06.00 WIB.

        Baca Juga: DPR Harap Indonesia jadi Penengah Konflik Israel-Palestina

        Suara petasan dan klakson terdengar bersahutan. Kembang api bergantian menghiasi langit. Miniatur Masjid Al-Aqsa, masjid suci ketiga umat Islam, diarak sepanjang jalan. Suasananya persis seperti perayaan malam Tahun Baru. Masjid Al-Aqsa juga penuh.

        “Allahuakbar… Alhamdulillah. Ini adalah eforia kemenangan,” kata Khalil al-Hayya, pejabat senior Hamas, di depan kerumunan ribuan warga Palestina di Gaza.

        Pesta pora ini terjadi hampir di seluruh wilayah Palestina, baik yang ada di Tepi Barat maupun di Yerusalem Timur. Di Tepi Barat, warga tumpah ruah ke jalan-jalan di Ramallah. Mereka berbaris, konvoi, meneriakkan yel-yel sambil melambaikan bendera dan menyalakan kembang api.

        Sementara di Israel, suasana secara umum tenang dan kembali normal. Untuk kali pertama dalam dua pekan terakhir, tak terdengar lagi suara sirine peringatan roket Hamas.

        Pemerintah pun mengizinkan warganya keluar dari bungker perlindungan sambil tetap waspada. Selama 11 hari terakhir, semua warga Israel di wilayah dekat Jalur Gaza hidup di bungker-bungker perlindungan. Bandara Internasional Ben Gurion juga, dibuka kembali.

        Tak banyak yang mengira, Israel mau menerima porposal gencatan senjata yang diusulkan Mesir dengan mudah. Pada Kamis lalu, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyebut kabinetnya menyepakati usulan Mesir, tanpa syarat. Dengan kesepakatan ini, artinya keduanya berhenti untuk saling serang.

        Media Israel melaporkan, sikap Netanyahu menyetujui gencatan senjata ini tak lepas dari tekanan Amerika Serikat. Diberitakan Washington Post, Presiden AS, Joe Biden dalam pembicaraan per telepon dengan Netanyahu, Senin lalu, mengancam akan menarik dukungan jika Israel bersikeras melakukan serangan ke Gaza.

        Setelah itu, Netanyahu langsung menghubungi Mesir dan menerima proposal gencatan senjata. Mesir selanjutnya akan mengirim dua delegasi keamanan ke Israel dan Gaza untuk memastikan perjanjian itu ditegakkan.

        Seperti diketahui, konflik Israel-Palestina mulai memanas pada awal Mei lalu, setelah terjadi pengusiran penduduk Palestina oleh warga Israel. Konflik makin meruncing setelah Israel melakukan serangan di Masjid Al-Aqsa. Serangan itu dibalas dengan serangan pertama roket Hamas ke Israel.

        Setelah itu, tepatnya pada 10 Mei lalu, militer Israel mulai memborbardir wilayah Gaza. Serangan selama 11 hari ini menyebabkan banyak kematian dan kehancuran.

        Menurut keterangan Menteri Perumahan Hamas, serangan itu menghancurkan 450 bangunan di seluruh Jalur Gaza, termasuk rumah, gedung media, rumah sakit, klinik, dan perkantoran. Selain itu, sebanyak 16.800 rumah susun dan tapak rusak berat. Dari jumlah itu, sebanyak 1.800 unit tidak layak untuk ditempati dan sekitar seribu unit rata dengan tanah.

        Korban nyawa pun berjatuhan. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, sedikitnya 232 warga Palestina tewas, termasuk 65 anak-anak dan 39 perempuan, dalam konflik sejak 10 Mei lalu itu. Sekitar 1.710 orang luka-luka.

        Di pihak Israel juga mengalami kerugian akibat peperangan dengan milisi Palestina. Sebanyak 12 orang tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia lima tahun dan seorang anak perempuan berusia 16 tahun. Selain itu, pipa minyak milik perusahaan energi milik negara rusak terkena roket.

        Keputusan gencatan senjata ini mendapat apresiasi dari dunia internasional. Presiden AS, Joe Biden mengatakan, AS akan segera memberi bantuan kemanusiaan untuk Gaza. “Saya percaya Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin dan menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara,” kata Biden.

        Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, ikut memuji kesepakatan gencatan senjata ini. Ia berharap kedua belah pihak bersungguh-sungguh menerapkan gencatan senjata dan menghentikan kekerasan.

        Dia bilang, China akan terus mendukung perdamaian di sana dengan memberikan berbagai bantuan seperti, 200 ribu dosis vaksin virus Corona.

        Lalu apa tanggapan Indonesia? Menlu Retno Marsudi mengatakan, setelah gencatan senjata itu, harus dilakukan tekanan agar negosiasi segera dilakukan dalam menyelesaikan isu utama konflik Israel-Palestina, yaitu penjajahan. Apalagi, Israel telah melanggar hukum internasional.

        “Saya sampaikan pentingnya semua negara yang hadir agar menggunakan pengaruhnya, agar isu mendasarnya, yaitu penjajahan dapat diselesaikan,” tegas Retno. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: