Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sarihusada Kembangkan Taman Kehati Eroniti

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Danone Specialized Nutrition Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) bekerjasama dengan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta mengembangkan Taman Kehati Eroniti di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

        Kolaborasi ini merupakan upaya penyelamatan berbagai spesies tumbuhan asli lokal yang terancam kelestariannya dan bisa mengakibatkan kepunahan.

        Selain menjaga jenis-jenis langka tetap lestari, Taman Kehati Eroniti juga berfungsi sebagai penyedia nutrisi dan cadangan pangan bagi ekosistem sekitarnya.

        Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik.

        Keanekaragaman tersebut diwadahi dalam Taman Kehati yang menjadi satu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan khususnya bagi kelestarian tumbuhan maupun satwa di dalamnya.  

        Kepala Pabrik Sarihusada Yogyakarta Factory, Arif Sosiawan mengatakan bahwa sebagai bagian dari Danone Specialized Nutrition di Indonesia, Sarihusada juga mewujudkan misi Danone, "One Planet, One Health" yang percaya bahwa kesehatan planet dan manusia saling berhubungan.

        Ketika bumi kita sehat, ia bisa menjadi tempat yang lebih baik bagi kehidupan untuk ditinggali.

        “Maka dari itu, kami berkomitmen untuk membangun upaya yang dapat melestarikan planet yang sehat salah satunya dengan pelestarian Taman Kehati ini, sambil mendorong penerapan kebiasaan makan, pemenuhan nutrisi dan minum yang lebih sehat,” kata Arif.

        Sementara itu kaitannya dengan Pembangunan Nasional, Direktur Bina Pengelolaan ekosistem Esensial, KLHK, Ir. Asep Sugiharta, M.Sc  sifatnya yang renewable menjadi keunggulan keanekaragaman hayati untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan sebagai sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional.

        Taman Keanekaragaman Hayati merupakan salah satu alternatif efektif untuk memulihkan ekosistem, meningkatkan keanekaragaman hayati lokal, dan mendukung konservasi flora dan fauna di luar kawasan hutan. 

        “Khusus di Gunung Sewu, Kabupaten Gunung Kidul yang berkarakter Karst, tentunya Taman Kehati ini memiliki keunikan tersendiri dalam penanganannya,” kata Asep.

        Sejatinya, sejak awal 2020, Danone SN bersama dengan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian STIPER (INSTIPER) Yogyakarta sudah mulai merawat dan mengembangkan program Taman Kehati Eroniti di Kawasan Karst yang terletak di Desa Karangasem, Kapanewon (Kecamatan) Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul.

        Berdasarkan penetapan kawasan konservasi bersama dengan warga, pemerintah desa dan Dinas Lingkungan dan Kehutanan Kabupaten Kabupaten Gunung Kidul, maka ditetapkan area taman Kehati merupakan tanah milik desa dengan luas 10 Hektar.

        Dalam paparan tentang kehati, Dekan Dekan Fakultas Kehutanan INSTIPER, Ir. Sugeng Wahyudiono MP menjelaskan bahwa nama Eroniti diambil dari salah satu dari 10 nama gunung  yang mengelilingi kawasan Gunung Kidul.

        Gunung Eroniti memiliki arti yaitu melihat perjuangan, Eroniti berasal dari bahasa jawa yaitu “iron” berarti perjuangan dan “niti” berarti melihat.

        Sehingga Eroniti dapat diartikan melihat perjuangan masyarakat desa untuk membangun kawasan wisata, hutan rakyat, serta berbagai goa yang berada di Kelurahan Karangasem.

        “Taman Kehati Eroniti dibangun dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Selain menjadi tempat penelitian dan edukasi tentang keanekargaman hayati, di Taman Kehati ini masyarakat juga diberi kesempatan berpartisipasi ikut mengembangkan taman kehati, membangun obyek wisata berupa goa maupun wisata berbasis eco-wisata,” jelasnya.

        Head of Climate And Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni menjelaskan beberapa data dasar menarik dari Gunung Kidul.

        Bersama Instiper sebagai mitra strategis pengembangan Taman Kehati Eroniti, pihaknya mengawali studi analisa dan perhitungan indeks keragaman hayati dan didapatkan indeks keberagaman 1,15 yang termasuk rendah di Taman Kehati Eroniti sebagai baseline data. 

        Data dasar ini yang menjadi acuan kami untuk secara spesifik mendorong potensi Flora Fauna endemik Gunung Kidul untuk dilestarikan disini.

        Setelah intervensi kami lakukan, pada 2021 Indeks keberagaman naik menjadi 1,5, data tersebut menunjukan bahwa masih besar peluang pengembangan keanekaragaman hayati di Ekosistem ini, dan prosesnya membutuhkan waktu dan konsistensi semua pihak.

        Terdapat 23 jenis Flora yang ditemukan di kawasan taman kehati, memiliki fase yang lengkap mulai dari semai, sapihan, tiang dan pohon.

        Selain itu juga ada dua jenis burung langka yaitu Walet Linchi dan Cekakak Jawa yang dilindungi UU No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, PP No 7 tahun 1999 tentang tentang pengawetan tumbuhan dan satwa.

        Keanekaragaman hayati berkontribusi besar terhadap keseimbangan alam dan kesejahateraan manusia. Terlebih lagi Taman Kehati Eroniti yang berada di lahan karst seluas 10 ha.

        Ekosistem karst merupakan tangki besar penyimpan air tawar serta berbagai biota gua yang dapat berfungsi sebagai sistem pendukung penyedia cadangan pangan.

        Lebih dari itu, ekosistem karst jika dijaga kelestariannya akan mampu memberikan manfaat ekonomi kepada warga desa dengan pendekatan ekowisata.

        Sehingga pendapatan warga bisa meningkat dan alam tetap terjaga.

        Pada skala Nasional, Danone Specialized Nutrition Indonesia juga telah mendorong pengembangan Taman Kehati Telaga Inspirasi yang merupakan kolaborasi dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) pada awal tahun lalu.

        Di tingkat global, Danone juga berkomitmen untuk terlibat aktif dalam koalisi lintas sektor internasional pada keanekaragaman hayati OP2B (OP2B -One Planet Business for Biodiversity) melalui  Livelihood Fund for Family Farming, bersama 18 kelompok usaha glogal yang lain. 

        “Kami mendorong pertanian regenerative, kehati untuk ketahanan pangan dan pemulihan ekosistem,” tutup Arif Sosiawan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: