Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Taliban Duduki Sejumlah Distrik dari Tangan Pasukan Afghanistan, Ini yang Disoroti...

        Taliban Duduki Sejumlah Distrik dari Tangan Pasukan Afghanistan, Ini yang Disoroti... Kredit Foto: Getty Images/NurPhoto/Wali Sabawoon
        Warta Ekonomi, Kabul -

        Taliban telah merebut beberapa distrik dari pasukan Afghanistan yang melarikan diri. Ratusan pasukan Afghanistan di antaranya melarikan diri melintasi perbatasan ke Tajikistan.

        Komite Negara untuk Keamanan Nasional Tajikistan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (4/7/2021), lebih dari 300 personel militer Afghanistan menyeberang dari provinsi Badakhshan, ketika Taliban maju menuju perbatasan. Pasukan Afghanistan menyeberang sekitar pukul 18:30 waktu setempat pada Sabtu (3/7/2021).

        Baca Juga: Eks Bos MI6 Bikin Warning Soal Taliban, Ancaman Teror Akan Tumbuh Jika Barat Mengabaikan...

        "Dipandu oleh prinsip-prinsip humanisme, pihak berwenang Tajik mengizinkan pasukan pemerintah Afghanistan yang mundur untuk menyeberang ke Tajikistan, kata pernyataan itu," ujar Komite Negara untuk Keamanan Nasional Tajikistan, dilansir Al Jazeera, Senin (5/7/2021).

        Sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan penarikan pasukan asing dari Afghanistan, Taliban telah menguasai sejumlah distrik. Hingga saat ini Taliban menguasai sekitar sepertiga dari 421 distrik dan pusat distrik di Afghanistan.

        Seorang anggota dewan provinsi, Mohib-ul Rahman mengatakan, keuntungan di provinsi Badakhshan timur laut dalam beberapa hari terakhir sebagian besar daraih oleh kelompok bersenjata tanpa pertempuran. Dia mengatakan, keberhasilan Taliban menguasai distrik terletak pada moral pasukan Afghanistan yang buruk, serta sebagian besar kalah jumlah dan kekurangan pasokan.

        “Sayangnya, sebagian besar distrik diserahkan kepada Taliban tanpa perlawanan apapun. Dalam tiga hari terakhir, 10 distrik jatuh ke tangan Taliban, delapan diantaranya tanpa perlawanan," kata Rahman, dilansir Al Jazeera, Senin (5/7/2021).

        Rahman mengatakan, ratusan tentara Afghanistan, polisi dan pasukan intelijen menyerahkan pos-pos militer mereka dan melarikan diri ke ibukota provinsi Badakhshan, Faizabad. Saat pertemuan keamanan diadakan pada hari Minggu pagi untuk merencanakan penguatan perimeter di sekitar Faizabad, beberapa pejabat senior provinsi meninggalkan kota itu menuju ibu kota Afghanistan, Kabul.

        Pada akhir Juni, pemerintah Afghanistan membangkitkan milisi sukarelawan dengan reputasi kekerasan brutal untuk mendukung pasukan Afghanistan yang terkepung. Tetapi Rahman mengatakan, banyak para anggot kelompok militan di distrik Badakhshan hanya melakukan perlawanan setengah hati.

        Taliban juga merebut sebuah distrik kunci di Kandahar, setelah pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah Afghanistan. Gubernur distrik Panjwai Hasti Mohammad mengatakan, pasukan Afghanistan dan Taliban terlibat bentrok pada malam hari. Hal ini mengakibatkan pasukan pemerintah mundur dari daerah itu.

        "Taliban telah merebut markas polisi distrik dan gedung kantor gubernur," katanya Mohammad.

        Jatuhnya distrik Panjwai di provinsi selatan Kandahar terjadi  dua hari setelah pasukan AS dan NATO mengosongkan pangkalan udara Bagram. Pangkalan udara itu merupakan markas pasukan AS dan NATO memimpin operasi selama 20 tahun melawan Taliban dan sekutunya al-Qaeda di Afghanistan.

        Selama bertahun-tahun, pasukan Taliban dan Afghanistan bertempur di dalam dan sekitar Panjwai. Pasukan Taliban ingin merebutnya karena dekat dengan kota Kandahar. Provinsi Kandahar adalah tempat lahirnya Taliban, yang kemudian memerintah Afghanistan sampai digulingkan oleh invasi pimpinan AS pada 2001.

        Ketua dewan provinsi Kandahar Sayed Jan Khakriwal membenarkan jatuhnya Panjwai. Dia mengatakan, pasukan pemerintah dengan sengaja menarik diri dari wilayah tersebut.

        Daerah-daerah di bawah kendali Taliban di utara semakin strategis, dan membentang di sepanjang perbatasan Afghanistan dengan negara-negara Asia Tengah. Bulan lalu, kelompok itu menguasai Imam Sahib, sebuah kota di provinsi Kunduz di seberang Uzbekistan dan menguasai jalur perdagangan utama.

        Terobosan di Badakhshan sangat signifikan karena merupakan provinsi asal mantan Presiden Burhanuddin Rabbani, yang dibunuh oleh seorang pembom bunuh diri pada 2011. Putranya, Salahuddin Rabbani, adalah bagian dari Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional saat ini.

        Kementerian Dalam Negeri mengatakan, kekalahan pasukan Afghanistan  bersifat sementara. Namun tidak dijelaskan bagaimana mereka akan mendapatkan kembali kendali di wilayah-wilayah yang direbut Taliban.

        Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membenarkan, sebagian besar distrik direbut tanpa perlawanan. Dalam sebuah video menunjukkan tentara Afghanistan lari dari pertempuran dan kembali ke rumah mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: