Kisah Perusahaan Raksasa: HBIS Group, Konglomerat Manufaktur Baja China yang Bisnisnya Merugi
Hesteel Group Company Limited merupakan konglomerat manufaktur besi dan baja dari China. Hesteel, juga umum dikenal sebagai Hebei Iron and Steel Group Company Limited atau HBIS, adalah salah satu perusahaan raksasa dunia menurut Fortune Global 500.
HBIS berada di peringkat ke-218 dalam daftar raksasa tersebut, mengutip Fortune tahun 2020. Pendapatannya tercatat di angka 51,34 miliar dolar AS, dengan kenaikan 0,8 persen pada tahun itu. Itu membuatnya turun 4 peringkat dari 2019.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Aluminium BUMN China Chalco Sukses Tembus Pasar Dunia
Status konglomerat besi dan baja yang melekat pada HBIS rupanya tidak cukup membantu keuangan perusahaan tahun 2020. Korporasi itu merugi 94 juta dolar AS, sehingga ia terpaksa tidak mendapat keuntungan.
Lebih lanjut, HBIS dibentuk dari penggabungan sejumlah perusahaan di China. Lalu seperti apa kisahnya? Berikut artikel Warta Ekonomi, Jumat (9/7/2021) yang mengulas tentang perusahaan raksasa seperti di bawah ini.
HBIS didirikan pada 30 Juni 2008 atas penggabungan perusahaan Tangshan Iron and Steel Group dan Handan Iron and Steel Group dari Provinsi Hebei.
Thangshan atau populer sebagai Tangsteel adalah salah satu manufaktur baja terbesar yang dimiliki pemerintah China. Perusahaan telah ada sejak 1943 sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang diandalkan pada bidang baja saat itu.
Dalam perjalanannya, Tangsteel menjadi perusahaan publik dengan melantai di Bursa Efek Shenzhen tahun 1997. Lalu tahun 2005, perusahaan membentuk joint venture dengan Jingtang United Iron and Steel bersama Shougang Group. Sekitar 49 persennya dimiliki oleh Tangsteel.
Dengan statusnya itu, tahun 2006 Tangsteel memutuskan bergabung dengan Xuanhua Iron & Steel Group juga Chengde Iron and Steel Group. Mereka membentuk satu entitas baru yang diberi nama New Tangsteel Iron and Steel Group.
Sementara itu di sisi lain, Handan atau Hansteel juga merupakan manufaktur besi dan baja yang dikendalikan pemerintah China. Mereka berbisnis untuk memproduksi dan menjual logam hitam, billet, steel rolling, carbamide, sintering mineral, metallurigical machinery parts dan juga coke. Hansteel berdiri tahun 1958 dan berkantor pusat di Hebei, China.
Tangsteel dan Hansteel pada gilirannya mengambil langkah penting. Mereka bercita-cita membangun manufaktur besi dan baja terbesar di seluruh negeri China.
Waktu itu telah tiba, di tahun 2008, keduanya memutuskan untuk bergabung. Satu entitas baru muncul sebagai Hebei Iron and Steel Company.
Hingga memasuki tahun 2015, konglomerat HBIS adalah produsen baja terbesar kedua di dunia jika diukur dengan hasil baja mentahnya. Dia tepat di belakang konglomerat Eropa-India ArcelorMittal, menurut laporan Asosiasi Baja Dunia.
Setelah pengumuman penggabungan Baosteel Group dan Wuhan Iron and Steel Corporation (WISCO) pada September 2016, volume produksi pro forma Baowu Steel Group pada 2015 akan menjadi yang kedua di dunia, melebihi Hesteel Group.
Namun, Grup Hesteel, Grup Baosteel dan WISCO semuanya mengumumkan pengurangan kapasitas produksi, sebagai tanggapan atas permintaan pasar dan kebijakan pemerintah, sehingga peringkat akhir tidak dapat diprediksi.
Secara aset bersih, anak perusahaan Baosteel Group ini sudah melebihi aset bersih Grup Hesteel per 31 Desember 2015.
HBIS secara langsung atau tidak langsung telah berpartisipasi dan memiliki lebih dari 70 perusahaan di luar negeri. Aset luar negeri telah mencapai 9 miliar dolar. Dengan jaringan bisnis di lebih dari 110 negara dan wilayah, HBIS telah diakui sebagai perusahaan baja paling internasional di China.
Hingga akhir tahun 2019, HBIS memiliki hampir 127.000 karyawan, termasuk sekitar 13.000 karyawan luar negeri. Dengan pendapatan 354,7 miliar RMB dan total aset 462,1 miliar RMB, HBIS telah menjadi 500 Global selama sebelas tahun berturut-turut dan menempati peringkat 214 pada tahun 2019.
HBIS juga menempati peringkat 59, 18, dan 35 masing-masing untuk China Top 500 Enterprises, Top 500 Chinese Manufacturing Enterprises dan 100 Perusahaan Multinasional Terbesar China pada tahun 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: