Dahlan Iskan Terkagum-kagum dengan Sosok Akidi Tio: Kalau Menyumbang Hanya dengan Nama 'Hamba Tuhan'
Pendiri Jawa Pos Group, Dahlan Iskan terkagum-kagum akan sosok Akidi Tio yang menyumbang dana sebesasr Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Palembang, Sumatera Selatan. Dahlan mengaku takjub atas sumbangan yang diberikan oleh pengusaha yang bahkan namanya tak banyak dikenal orang.
"Bukan main. Kok ada orang menyumbang uang Rp2 triliun. Orangnya tidak pernah dikenal. Sudah lama pula meninggal dunia," ujarnya sebagai pembuka kalimat di Disway.id.
Kemudian, Dahlan pun mendapatkan nomor telepon Prof Dr dr Hardi Dermawan, dokter yang kenal dekat dengan Akidi Tio semasa hidupnya.
Baca Juga: Akidi Tio Sumbang Rp2 T, Dahlan Iskan Penasaran: Rumahnya Tak Seperti Orang Kaya Raya
"Sumbangan itu betul ya, Prof? Kok fantastis sekali?," tanya Dahlan.
"Betul, saya kenal baik keluarga itu," begitu jawaban Prof Hardi kepada Dahlan.
Lalu, Dahlan mengulik lebih lanjut dalam bentuk apa bantuan tersebut diberikan. Menurut pengakuan Prof Hardi, bantuan itu akan diberikan dalam bentuk transfer yang kemungkinan akan diberikan dalam rekening khusus.
"Bentuknya uang, akan ditransfer besok [Rabu 28/7]," ujar Prof Hardi kepada Dahlan.
Dahan sendiri mengaku tak ingin terlalu jauh mengulik soal prosedur bantuan tersebut. Dahlan hanya mendoakan agar sumbangan itu bisa membuat almarhum bahagia di surga.
Akidi Tio, dijelaskan oleh Dahlan, meninggal pada tahun 2009 lalu saat berusia 89 tahun. Istrinya meninggal lebih dulu pada tahun 2005. Mereka memiliki tujuh orang anak, hanya satu orang putri yang masih tinggal di Palembang, sisanya di Jakarta dan sudah menjadi pengusaha sukses.
Lebih lanjut, menurut Prof Hardi, keluarga Akidi Tio juga sudah bersahabat dengan Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri jauh di masa lampaui. Yaitu ketika Kapolda masih perwira dan masih bertugas di Direskrim Polda Sumsel.
Dahlan masih juga penasaran dan mencoba menelusuri informasi sosok almarhum melalui Bupati Aceh Timur Rocky Hasbaha Thaib. Sebab, siapa tahu Bupati tersebut kenal dengan pengusaha atau keluarga Akidi Tio.
"Beliau sudah lama meninggalkan Langsa. Kami tidak kenal di sini. Yang jelas di Langsa memang banyak penduduk Tionghoa sejak dulu," kata Bupati.
Akidi Tio memang dikenal sangat rendah hati. Menurut Prof Hardi, beliau juga tidak menonjolkan sumbangannya.
"Beliau banyak sekali menyumbang. Tapi selalu hanya atas nama hamba Tuhan," katanya.
Lalu, Akidi Tio juga disebutkan pernah punya pabrik kecap, pabrik mebel, kebun sawit dan juga kontraktor bangunan. Dahlan pun berkesimpulan bahwa pengusaha itu memang luar biasa rendah hatinya.
"Low Profile high profit. Dan yang seperti itu banyak sekali di lingkungan masyarakat Tionghoa," beber Dahlan.
"Saya punya banyak teman Tionghoa seperti itu. Sehari-hari hanya pakai sandal. Bajunya pun lusuh dan kain yang biasa-biasa saja. Namanya tidak pernah disebut di mana-mana. Tapi uangnya luar biasa banyaknya. Saya malu kalau pakai baju bagus di depan mereka," tutup Dahlan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: