Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disanjung-sanjung Anak Buah Jokowi, Anies Baswedan Mesem-mesem...

        Disanjung-sanjung Anak Buah Jokowi, Anies Baswedan Mesem-mesem... Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mempercepat vaksinasi untuk warga Ibu Kota mendapat apresiasi dari Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Anies Baswedan, selaku Gubernur DKI, dianggap berhasil memenuhi target vaksinasi kepada warganya. Dapat pujian ini, Anies terlihat mesem-mesem di balik masker yang dipakainya.

        Pujian Airlangga itu disampaikan dalam peresmian vaksinasi untuk ibu hamil di Balai Kota DKI, kemarin. Acara ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Obsteri dan Ginekologi Indonesia (GOKI). Airlangga hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Unggul di Elektabilitas, Anies Baswedan Menang di Popularitas

        Layaknya kegiatan vaksinasi di berbagai daerah, peserta disediakan tempat duduk, berjejer rapi. Hanya saja tempatnya di luar, tanpa atap, di halaman Balai Kota, dekat air mancur.

        “Kita berterima kasih, DKI salah satu yang tertinggi untuk vaksin pertama. PR belum selesai Pak Gubernur, yang dikejar itu juga bukan vaksin pertama tapi juga vaksin kedua,” kata Airlangga dalam sambutannya.

        Airlangga mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memiliki tugas untuk menggenjot kembali realisasi vaksinasi dosis kedua bersama dengan sejumlah daerah aglomerasi di Bodetabek. “Seperti balon, ditekan di satu tempat di tempat lain akan naik, jadi aglomerasi harus dikunci. Ini yang sedang didorong,” kata Airlangga.

        Berdasarkan data Pemprov DKI per 18 Agustus 2021, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 102,8 persen atau 9.190.936 orang. Sementara untuk dosis kedua baru 4.449.098 orang atau 49,8 persen warga Jakarta yang telah menerima dosis vaksin Covid-19 secara lengkap.

        Namun, hitungan itu untuk target 8.941.211 warga yang disuntik. Baru-baru ini, Pemprov DKI menaikkan target sasaran warga yang divaksin sebanyak 11 juta orang. Apabila dihitung dari total itu, maka capaian dosis pertama baru 83,5 persen dan dosis kedua baru 40,4 persen dari target 11 juta warga DKI.

        Lebih lanjut, Airlangga juga memastikan pemerintah terus berkomitmen dalam mengentaskan pandemi melalui program vaksin nasional. Pemerintah telah mengamankan setidaknya 425 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai produsen vaksin.

        Ratusan juta dosis vaksin itu digunakan untuk menyuntik sekitar 70 persen penduduk Indonesia untuk pemberian dua dosis. Namun untuk tenaga kesehatan saat ini secara khusus diberikan akses dosis ketiga atau booster.

        “Vaksinasi adalah game changer, dan pemerintah komitmen di akhir tahun kita bisa memvaksinasi 70 persen dari penduduk Indonesia,” kata dia.

        Di akhir sambutannya, Ketum Golkar ini melemparkan candaan soal pelaksanaan vaksinasi ibu hamil di Balai Kota tersebut. Kegiatan yang berlangsung di tempat terbuka itu, bagus untuk ibu hamil karena mendapatkan sinar matahari.

        “Acara hari ini, alhamdulillah di tempat terbuka, jadi bapak ibu yang hadir mendapatkan ekstra vitamin D dari Pak Gubernur. Luar biasa,” katanya, sambil tertawa.

        Airlangga melanjutkan candanya kepada Anies. Dia mengatakan, “Oleh karena itu, boleh dijemur agak lama sedikit, karena ini belum jam 10 pak.” Kira-kira masih pukul 09.00 WIB ketika Airlangga menyampaikan pidatonya.

        “Karena kita sudah melihat para peserta sudah pada resah dan untuk itu kita tidak boleh menghalangi, karena ibu-ibu ingin segera disuntik vaksinasi,” lanjut Airlangga.

        Anies tampak melongok ke kanan dan kirinya. Begitu juga dengan Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria yang mendampingi Anies.

        Usai sambutan Airlangga, acara pencanganan dilanjutkan dengan interaksi bersama pejabat dan peserta vaksinasi di daerah lain secara daring. Kursi pejabat tampak dipindahkan di teras pendopo agar tidak terkena sinar matahari.

        Seperti diketahui, pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil dilakukan setelah Kementerian Kesehatan memberikan izin vaksinasi Covid-19 ibu hamil untuk mencegah risiko mengalami gejala berat. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran HK.02.01/I/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining Dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Surat tersebut ditandatangani Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada 2 Agustus 2021.

        Menanggapi hal tersebut, Anies mengungkapkan, ada sekitar 3 juta masyarakat Jakarta yang belum divaksin. Meski begitu, mayoritas dari mereka merupakan yang bermobilitas rendah. “Yang diam di rumah. Yang nggak banyak aktivitas pergi. Ini belum divaksin,” katanya.

        Untuk menjangkau masyarakat tersebut, Pemprov bakal mengandalkan petugas dasawisma di kampung-kampung. Petugas ini, diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk divaksin.

        Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bahkan tak segan menaikkan target vaksinasi dari 8,8 juta menjadi 11 juta. Hal itu lantaran, 40 persen dari peserta vaksinasi merupakan warga di luar DKI Jakarta. Meski begitu, Anies mempersilakan siapapun yang membutuhkan vaksinasi bisa datang ke sentra vaksinasi yang disediakan Pemprov DKI.

        Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Kata dia, total 9,2 juta warga yang telah divaksin di Jakarta, sebanyak 40 persen di antaranya merupakan warga ber-KTP di luar DKI Jakarta.

        “Kita meninggikan lagi target menjadi 11 juta karena tidak kurang dari 40 persen itu ternyata yang divaksin di Jakarta adalah warga ber-KTP non DKI,” katanya.

        Kata Riza, pihaknya tidak membedakan pelayanan vaksinasi untuk warga DKI maupun warga non DKI. Riza memahami peran Jakarta selain sebagai Ibu Kota juga pusat bisnis. Terlebih, antusias warga non-DKI yang melakukan vaksinasi di Jakarta sangat tinggi.

        Bahkan, warga dari Bandung dan Cirebon serta daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi datang ke Jakarta untuk mendapat suntikan vaksin. “Mungkin di Jakarta sosialisasinya (vaksin) baik, kampanyenya lebih baik, tempatnya mungkin baik, kapasitas juga tinggi, sehingga banyak warga yang datang ke Jakarta,” tutur Riza.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: