Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puluhan Tahun Jadi Orang Terkaya Dunia, Masa Kejayaan Bill Gates Berakhir

        Puluhan Tahun Jadi Orang Terkaya Dunia, Masa Kejayaan Bill Gates Berakhir Kredit Foto: Instagram/Melinda Gates
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, memiliki garis panjang sebagai orang terkaya pertama atau kedua di dunia. Kini, masa jaya Gates telah berakhir, sebagian penyebabnya adalah karena transfer saham akibat perceraiannya dengan Melinda French Gates.

        Untuk pertama kalinya sejak tahun 1991, dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (6/10/21) salah satu pendiri Microsoft ini bukan No. 1 atau No. 2 lagi di daftar The Forbes 400.

        Meski kekayaan Gates melonjak USD23 miliar (Rp327 triliun) dari tahun lalu menjadi sekitar USD134 miliar (Rp1.906 triliun) tidak cukup untuk melampaui kekayaan pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Tesla Elon Musk atau CEO Facebook Mark Zuckerberg, yang kekayaannya mencapai ketinggian baru berkat kenaikan harga saham perusahaan masing-masing. Gates hari ini berada di belakang ketiganya.

        Baca Juga: Bill Gates Sindir Elon Musk dan Jeff Bezos: ke Luar Angkasa? Banyak yang Harus Dilakukan di Bumi!

        Tapi pasar saham bukan satu-satunya alasan Gates turun dari posisi No. 2 tahun lalu. Sebagian besar kekayaan bersih Gates, setidaknya saham senilai USD5,7 miliar (Rp81 triliun) di perusahaan publik telah diberikan kepada mantan istrinya Melinda setelah mereka mengumumkan perceraian mereka pada bulan Mei. Jika pernikahan dan kekayaannya tetap utuh, Gates akan lebih kaya dari Zuckerberg yang berada di No. 3 tahun ini.

        Hampir seperempat kekayaan Gates berasal dari perkiraan 1,3% sahamnya di Microsoft senilai USD31 miliar (Rp441 triliun) per 3 September. Sisa kekayaan Gates berasal dari perusahaan investasinya, Cascade Investment LLC bersama dengan aset lainnya, seperti tanah yang bernilai USD143 juta (Rp2 triliun) di Medina, Washington, yang dijuluki 'Xanadu.'

        Melalui Cascade, Gates memiliki saham pengendali di Four Seasons Hotels, 14% dari dealer mobil AutoNation, saham perusahaan pengelolaan limbah Republic Services, pembuat traktor Deere & Co., Canadian National Railway dan masih banyak lagi.

        Kekayaan Gates saat baru debut sebagai miliarder Forbes hanya berasal dari sahamnya di Microsoft setelah Microsoft go public. Gates memiliki 45% saham Microsoft pada saat itu, dan kekayaannya mencapai USD315 juta. Tahun berikutnya, harga saham Microsoft yang melonjak membuatnya menjadi miliarder termuda di dunia, senilai USD1,25 miliar pada usia 31 tahun.

        Setelah Gates mengundurkan diri sebagai CEO pada tahun 2000, kekayaan bersihnya turun untuk pertama kalinya meski masih tetap No. 1 di The Forbes 400.

        Saat itu, harga saham Microsoft tersandung di tengah kehancuran dot-com saat mempertahankan diri dari tuduhan antimonopoli yang diajukan oleh pemerintah AS. Gates juga mentransfer saham Microsoft senilai USD20 miliar ke Bill and Melinda Gates Foundation ketika didirikan pada tahun 2000, sehingga semakin menyusutkan kekayaan bersihnya.

        Meskipun terus memberikan sumbangan yang signifikan untuk yayasan filantropinya, Gates tetap menjadi orang terkaya di Amerika hingga 2017. Dari 1994 hingga 2020, Bill dan Melinda Gates menyumbangkan USD36,8 miliar ke Gates Foundation (Rp523 triliun), sebagian besar dalam hadiah saham Microsoft.

        Gates turun ke No. 2 pada tahun 2018, ketika Bezos menyalipnya untuk pertama kalinya. Pada akhir 2020, Musk terbang melewati Gates berkat reli pasar saham Tesla yang mengejutkan. Pada bulan Agustus, Gates tergelincir di bawah Zuckerberg untuk pertama kalinya karena sebagian besar transfer saham ke Melinda.

        Meski demikian, peringkat miliarder berubah-ubah. Setelah daftar Forbes 400 2021, penghentian Facebook yang luar biasa panjang pada hari Senin serta pengawasan terkait kesehatan mental remaja menekan harga saham Facebook, menempatkan Gates kembali ke orang terkaya ketiga di Amerika.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: