Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jepang Berpotensi Jadi Target Pasar Sawit Indonesia, Ini Syarat Utamanya

        Jepang Berpotensi Jadi Target Pasar Sawit Indonesia, Ini Syarat Utamanya Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pelaku industri kelapa sawit di Indonesia boleh berbesar hati atas makin tingginya permintaan impor dari luar negeri, terutama Jepang sebagai mitra Indonesia.

        Berdasarkan data Indonesian Trade Promotion Centre Osaka, diketahui bahwa Jepang menerapkan standar sangat ketat untuk minyak kelapa sawit ramah lingkungan. Standar yang dimaksud ialah memiliki sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) atau sejenis Malaysian Sustainable Palm Oil System (MSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).

        Baca Juga: Pelaku UMKM Ini Berhasil Ekspor Lidi Sawit ke Pakistan

        RSPO merupakan skema yang dibentuk oleh World Wild Fund (WWF) dan lembaga internasional lingkungan lainnya dengan tujuan untuk menggalakkan produksi dan penggunaan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan. Dengan begitu, produktivitas minyak kelapa sawit di seluruh dunia tidak berdampak buruk pada konservasi hutan tropis, keragaman organisme di hutan, dan habitat orang hutan lainnya.

        Pelabelan RSPO ini diterapkan pada produk turunan dari olahan minyak kelapa sawit seperti sampo, sabun, deterjen, kosmetik, pasta gigi. Selain itu, juga diberlakukan dalam produk olahan makanan lainnya, yakni biskuit, kopi, susu, es krim, bahkan cokelat.

        Sementara itu, impor kelapa sawit di Jepang dibagi dalam tiga jenis, yakni kode HS atau minyak mentah, Palm Stearin, dan CPO. Selama lima tahun terakhir, impor CPO mengalami kenaikan paling signifikan mencapai 124,7 persen per tahun.

        Hampir 80 persen minyak sawit yang diimpor ke Jepang dikonsumsi sebagai makanan dan bahan makanan seperti mie instan, makanan beku yang dimasak, makanan ringan keripik kentang, minyak komersial, bahan baku shortening untuk margarin, serta berbagai makanan olahan lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: