Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh! Penderita Diabetes Tidak Boleh Asal Mencabut Gigi, Hal Ini karena…

        Waduh! Penderita Diabetes Tidak Boleh Asal Mencabut Gigi, Hal Ini karena… Kredit Foto: Pexels/Pavel Danilyuk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Diabetes adalah kondisi kesehatan tubuh yang bisa dikatakan sensitif. Seperti yang sering disampaikan, diabetes adalah gerbang awal dari hadirnya berbagai penyakit kronis lainnya.

        Kondisi diabetes pun memaksa setiap pengidapnya untuk tidak sembarangan melakukan hal-hal tertentu. Bahkan untuk olahraga sekalipun, pada kondisi khusus diabetes diperlukan arahan dari dokter agar dampak diabetes tu sendiri tidak semakin parah.

        Baca Juga: Waduh! Enak dan Manis, Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Buah Melon? Ternyata Oh Ternyata…

        Satu atau dua kali mungkin Anda dalam hidup ini pernah mengalami keluhan kesehatan mulut yang mencakup gigi, gusi, lidah, dan lain-lain. Terkait hal ini ternyata diabetes punya hubungan dengan kesehatan mulut dan gigi.

        Menurut American Diabetes Association, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk gingivitis, penyakit gusi, dan periodontitis (infeksi gusi parah dengan kerusakan tulang).

        Diabetes mempengaruhi kemampuan Anda untuk melawan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi gusi. Penyakit gusi juga dapat mempengaruhi kontrol gula darah tubuh.

        Lantas karena erat kaitannya dengan gigi, apakah penderita diabetes boleh melakukan prosedur pencabutan gigi mereka yang mungkin ada masalah?

        Baca Juga: Meski Boleh, Penderita Diabetes Tidak Boleh Asal Makan Pisang, Pilih yang…

        Menyadur laman Cross Road Dental, Jika darah Anda memiliki kadar gula yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan, bakteri ini akan berkembang biak di mulut Anda dan berkembang biak yang akan berdampak buruk pada gusi Anda.

        Mereka perlahan akan menghancurkan semua jaringan, dan juga serat yang menghubungkan gigi ke gusi.

        Setiap kali ekstraksi (pencabutan gigi) harus dilakukan, dokter selalu meminta laporan apakah kadar gula darah dalam batas. Kadar gula darah harus 13mmmol/L. Jika Anda memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi, luka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

        Jika gula darah tidak terkontrol maka ada kemungkinan memiliki sitokin, protein berbahaya dalam jaringan gingivitis, menghalangi pertumbuhan protein untuk menyembuhkan luka. Gula darah tinggi juga mengganggu pembekuan darah dan membuat gigi sulit sembuh lebih cepat.

        Sangat penting bahwa sebelum ekstraksi Anda mengambil obat yang tepat untuk membuat gula darah ke tingkat optimal. Setelah ekstraksi, penting untuk menjaga glukosa darah tetap terkendali sehingga penyembuhan terjadi. Pada pasien diabetes jika glukosa darah terkendali, jaringan gingiva akan bereaksi normal setelah pencabutan gigi.

        Baca Juga: Infused Water Ini Cocok untuk Penderita Diabetes

        Ancaman utama yang dihadapi pasien diabetes dengan peningkatan kadar glukosa untuk pencabutan gigi bukanlah pada saat pencabutan yang sebenarnya. Kekhawatirannya adalah bagaimana penyembuhan akan terjadi.

        Penyembuhan bisa tertunda, soket bisa kering dan juga kemungkinan osteomielitis. Dan jika diabetes disertai dengan hipertensi, akibatnya akan sangat terpengaruh. Komplikasi bisa timbul setelah ekstraksi.

        Hal penting lainnya adalah jika Anda menderita diabetes dan ada masalah terkait gigi Anda, jangan sekali-kali melakukan tindakan pencabutan gigi secara madniri. Kondisi ini harus ditangani oleh tenaga kesehatan yang sudah ahli. Jika gigi berlubang dan terinfeksi, pencabutan segera harus dilakukan, tetapi dalam situasi seperti itu kehadiran dokter selama operasi diperlukan.

        Selalu kunjungi tenaga kesehatan untuk kontrol kondisi diabetes Anda. Hal ini agar langkah yang diambil terhitung tepat dan aman termasuk dalam tindakan penanganan masalah gusi seperti pencabutan gigi yang mungkin Anda derita.

        Baca Juga: Penderita Diabetes Makan Tape, Memangnya Boleh? Ternyata Makanan Fermentasi…

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: