Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: Intesa Sanpaolo, Bank Terbesar di Italia, yang Dibentuk Atas Banyak Merger

        Kisah Perusahaan Raksasa: Intesa Sanpaolo, Bank Terbesar di Italia, yang Dibentuk Atas Banyak Merger Kredit Foto: Getty Images
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Intesa Sanpaolo adalah grup perbankan internasional italia yang menjadi salah satu perusahaan raksasa menurut Fortune Global 500 dengan total pendapatan 40,35 miliar dolar AS. Ini juga menjadi bank terbesar di Italia berdasarkan total asetnya pada 2020 sebesar 915,99 miliar dolar. 

        Banca Intesa dan Sanpaolo IMI adalah dua bank pembentuk grup perbankan raksasa Intesa Sanpaolo. Melansir Companies History, Banca Intesa adalah bagian tertua dari grup perbankan Cariplo yang berakar sejak 1823 di Milan, Italia. Ini dibentuk oleh sekelompok filantropi Negeri Pizza yang bekerja menanggapi masa-masa sulit ekonomi di awal abad ke-19.

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Bharat Petroleum, Korporasi Migas India yang Dianggap Pionir Penting

        Pada awal abad ke-20, bank Banca Intesa membantu perusahaan Italia memperoleh modal selama dan setelah Perang Dunia I dan II. Reformasi perbankan dimulai tahun 1990 menyebabkan restrukturisasi atau reorganisasi bank dengan memaksa pemerintah untuk melepaskan kendali. Hasilnya, bank yang lebih didorong pasar yang kurang fokus pada sosial.

        Banca Intesa menjadi Cariplo pada 1991. Ini terjadi ketika ukuran bank meningkat selama 1990-an karena banyak akuisisi yang terjadi, seperti dengan Citibank Italia, Banca Vallone di Galatina.

        Intesa Sanpaolo juga memiliki hubungan dengan Banca Commerciale Italiana atau BCI. Bank yang didirikan tahun 1894 ini dibentuk sebagai korporasi pemberi pinjaman perusahaan yang beroperasi di industri komersial. Dalam perjalanannya, BCI beberapa kali ingin diakuisisi oleh bank lainnya seperti Banco Amrosiano Veneto dan Bank Unicredit Group, namun gagal. 

        BCI, mengutip laman Intesa Sanpaolo, pada akhir 1990-an memutuskan bergabung dengan Cariplo. Bergabungnya dengan Cariplo mengubah bentuk lembaga keuangan baru sekaligus mengubah namanya menjadi Banca Intesa pada 2003.

        Sementara itu, secara singkat, kisah Sanpaolo IMI dibentuk pada 1998 di Torino, sebagaimana ditulis New York Times. Pembentukannya pun terjadi setelah adanya kesepakatan merger Bancario San Paolo dan Istituto Mobiliare Italiano senilai 37,8 miliar dolar AS.

        Pada masa berikutnya, Banca Intesa dan Sanpaolo IMI bergabung untuk membentuk perusahaan baru pada Januari 2007. Grup perbankan Prancis Crédit Agricole mulai melakukan spin off dari Intesa Sanpaolo, dengan mengakuisisi Cariparma, FriulAdria pada tahun 2007 dan Carispezia pada tahun 2011, serta cabang dari Intesa Sanpaolo. Pada tahun 2012, Crédit Agricole menjual seluruh saham Intesa Sanpaolo.

        Pada bulan Desember 2007, Cassa di Risparmio di Biella e Vercelli juga dijual ke Banca Monte dei Paschi di Siena seharga 399 juta euro. Pada tahun 2008, Intesa Sanpaolo mengakuisisi Banca CR Firenze. Pada bulan Desember 2008, Cassa di Risparmio di Fano dijual ke Credito Valtellinese.

        Pada 2010 asetnya telah tumbuh menjadi 877,66 miliar dolar, peringkat ke-26 di Forbes Global 2000. Perusahaan ini merupakan komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50.

        Dari 2012 hingga 2013, Intesa Sanpaolo mencatat nilai investasi di Banca delle Marche (kepemilikan minoritas 5,84% modal saham) dengan total €90 juta (€18 + 72 juta), serta €26 juta untuk saham minoritas di Cassa di Risparmio della Provincia di Chieti pada tahun 2014. Para pemegang saham dari bank-bank tersebut mendapat jaminan dalam rencana penyelamatan pada tahun 2015.

        Pada tahun 2020 bank melayani sekitar 14,6 juta nasabah di Italia dan 7,2 juta nasabah di Eropa Timur dan Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara melalui beberapa merek seperti CIB Bank, VÚB Banka dan Bank of Alexandria.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: