Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus membangun kolaborasi dengan stakeholder agar sektor industri farmasi mampu terus berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19.
Untuk itu Kemenperin mendukung pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin BUMN yang saat ini sedang dikembangkan oleh PT Bio Farma bersama stakeholder lainnya.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam optimistis, pengembangan vaksin itu terwujud sehingga menciptakan kemandirian kebutuhan vaksin di tanah air.
"PT Bio Farma memiliki track record yang sangat baik di bidang vaksin dan terbukti telah mampu membawa Indonesia menjadi salah satu negara pemasok vaksin ke-132 negara di dunia," jelas dia di Jakarta, kemarin.
Khayam menilai Indonesia merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang diakui WHO sebagai pemasok vaksin global bersama dengan India, Belgia, Perancis dan Korea Selatan.
“Tentunya ini tidak lepas dari produk-produk vaksin yang dihasilkan oleh PT Bio Farma yang selama 100 tahun lebih berkontribusi meningkatkan kualitas hidup manusia dengan vaksinasi,” ujarnya.
Pengembangan Vaksin Merah Putih dilakukan oleh Bio Farma dan lembaga penelitian biologi molekuler di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Eijkman. Dalam hal ini, keduanya melakukan pengembangan vaksin berbasis protein rekombinan yang saat ini progresnya sudah memasuki tahap seed vaccine optimization.
Sementara itu, vaksin BUMN merupakan kolaborasi antara Bio Farma dan Baylor College of Medicine yang saat ini perkembangannya sudah memasuki tahap uji klinis fase satu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: