Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Produk Perumahan Diserbu Pembeli, Marketing Sales Intiland Melesat Hingga 75% di 2021

        Produk Perumahan Diserbu Pembeli, Marketing Sales Intiland Melesat Hingga 75% di 2021 Kredit Foto: Intiland Development
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatatkan pendapatan penjualan atau marketing sales sebesar Rp1,64 triliun di tahun 2021. 

        Pencapaian tersebut melonjak 75 persen dibandingkan perolehan marketing sales tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp937 miliar. 

        Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono menjelaskan peningkatan marketing sales tahun 2021 terutama berasal dari hasil penjualan di segmen pengembangan kawasan perumahan. 

        Baca Juga: Ada Digitalisasi, Pelaku Properti Yakin Pemasaran Offline Tetap Utama bagi Industri Properti

        Perseroan pada tahun lalu sukses memasarkan dua pengembangan proyek baru yakni Amesta Living di Surabaya dan DUO Talaga Bestari di Tangerang. 

        “Tahun lalu pasar properti sudah mulai kembali bergerak. Stimulus kebijakan dari Pemerintah terbukti cukup efektif mendorong penjualan properti, khususnya pada segmen perumahan. Penjualan Intiland di segmen ini cukup meningkat, baik dari pengembangan proyek baru atau proyek-proyek yang sudah berjalan,” kata Archied lebih lanjut. 

        Dari empat segmen pengembangan yang dimiliki perseroan, kawasan perumahan berhasil memberikan kontribusi marketing sales terbesar. Tahun 2021 segmen ini membukukan hasil penjualan Rp922 miliar atau 56 persen dari keseluruhan. Perolehan ini melonjak sebesar 45 persen dibandingkan perolehan marketing sales sebesar Rp638 miliar di tahun 2020. 

        Baca Juga: Ekonomi Bergerak, Pengembang Yakin Industri Properti Bangkit di 2022

        Kontributor marketing sales berikutnya bersumber dari pengembangan segmen mixed-use & high rise sebesar Rp390 miliar atau 24 persen dari keseluruhan. Hasil penjualan segmen ini juga melejit 159 persen dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp151 miliar. 

        “Lonjakan hasil penjualan di segmen mixed-use and high rise terutama berasal dari peluncuran proyek baru Tierra SOHO di Surabaya pada triwulan kedua tahun lalu dan penjualan unit-unit apartemen 1Park Avenue, The Rosebay, Graha Golf, dan Aeropolis,” ungkap Archied. 

        Tren pertumbuhan positif terjadi pula pada segmen pengembangan kawasan industri. Tahun 2021, segmen kawasan industri membukukan marketing sales sebesar Rp329 miliar, atau naik 123 persen dibandingkan pencapaian tahun 2020 senilai Rp148 miliar. Penjualan dari segmen ini berhasil memberikan kontribusi sebesar 20 persen dari total perolehan marketing sales tahun 2021. 

        Peningkatan ini, menurut Archied, terutama berasal dari hasil penjualan lahan industri dari proyek pengembangan kawasan industri baru Batang Industrial Park yang berlokasi di Batang, provinsi Jawa Tengah. Kontribusi lainnya berasal dari penjualan lahan industri di kawasan industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan fasilitas pergudangan di proyek Aeropolis, Tangerang. 

        Dari hasil pencapaian ini, Archied menegaskan bahwa strategi Perseroan dalam meluncurkan proyek- proyek baru terbukti cukup efektif untuk mendongkrak kinerja penjualan. Dari total perolehan marketing sales yang dibukukan pada tahun lalu, sebesar Rp814,7 miliar atau 50 persen dari keseluruhan berasal dari peluncuran proyek-proyek baru. 

        Baca Juga: Sektor Properti Diyakini akan Bangkit pada 2022

        “Meskipun tahun lalu masih dalam kondisi pandemi, masyarakat sudah mulai kembali melakukan pembelian dan investasi. Kami masuk pada momentum yang tepat untuk peluncuran proyek baru dan hasilnya efektif karena mendapatkan sambutan dan apresiasi yang sangat positif dari pasar. Kami percaya kondisi akan semakin membaik ke depan dan konsumen tidak lagi bersikap wait and see,” ujarnya lebih lanjut. 

        Baca Juga: Mau Beli Properti? Mending Baca Ini Dulu, Berikut Poin Penting yang Harus Diperhatikan Biar Gak Zonk

        Atas hasil pencapaian ini, Perseroan memberikan apresiasi terhadap langkah strategis Pemerintah dalam mengucurkan sejumlah stimulus kebijakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan sektor properti. Sejumlah stimulus kebijakan tersebut berjalan dengan efektif dan mampu membantu serta mempermudah masyarakat membeli atau berinvestasi kembali di sektor properti. 

        Archied menjelaskan di 2021, Perseroan juga berhasil meningkatkan pendapatan dari segmen investment properties yang merupakan sumber recurring income atau pendapatan berkelanjutan. 

        Perseroan di tahun 2021, membukukan recurring income sekitar Rp658 miliar, atau naik 11,5 persen dibandingkan tahun 2020. Kontribusi dari segmen ini berasal dari pengelolaan kawasan, fasilitas olah raga, penyewaan perkantoran dan ritel, serta fasilitas standard factory building di kawasan industri. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: