Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Suara Lantang Direktur CIIA Soal Pemetaan Masjid Terkait Terorisme: Indonesia Butuh Damai!

        Suara Lantang Direktur CIIA Soal Pemetaan Masjid Terkait Terorisme: Indonesia Butuh Damai! Kredit Foto: Reuters/Cathal McNaughton
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menyoroti polemik pemetaan masjid yang dianggap cara untuk menangkal terorisme dan radikalisme.

        Menurut dia, wacana tersebut bahkan terkesan menyudutkan umat Islam karena menyasar tempat ibadah.

        "Indonesia butuh damai, tapi tidak perlu dengan memosisikan rakyat khususnya umat Islam laksana musuh bagi pemerintah atau negara," ujar Harits dilansir dari GenPI.co, Selasa (1/2).

        Harits menjelaskan jika ingin menekan terorisme dan radikalisme, pemerintah seharusnya fokus menyelesaikan faktor yang memengaruhinya.

        Baca Juga: Murka! Rizal Ramli Ngomel-ngomel ke Menterinya Jokowi: Nggak Bisa Kerja, Menang Gaya Doang!

        Menurutnya, selain penegakkan hukum, pemerintah perlu ekstra serius melangkah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

        Selain itu, kata dia, kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) perlu ditingkatkan dan keadilan untuk semua rakyat.

        "Hal itu sebagai imunitas internal rakyat agar tidak terpengaruh nilai-nilai restriktid yang demikian masif berkembang melalui dunia maya," jelasnya.

        Menurut Harits, penyebaran terorisme dan radikalisme terbesar dipengaruhi melalui media sosial.

        Dengan demikian, wacana pemetaan masjid sangat bertentangan dengan fakta di lapangan.

        Baca Juga: Omongan Nicho Silalahi Menohok Banget! Presiden Jokowi Dibanding-bandingin sama...

        "Jadi, bulan masjid yang dicurigai, melainkan konten-konten mengarah ke radikalisme dan terorisme yang seharusnya menjadi perhatian serius," imbuhnya. (*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: