Tega Banget Pak Jokowi dan Mas Ganjar, Kebaikan Warga Desa Wadas Dibalas Dengan Air Tuba!
Aksi kekerasan serta penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah masih menjadi buah bibir masyarakat pengguna media sosial.
Aksi penangkapan itu terjadi pada Selasa (8/2/2022) setelah warga setempat menolak keras pembangunan bendungan Bener.
Sejumlah warga pengguna Twitter mengecam keras peristiwa itu, tidak hanya mengutuk tindakan aparat, warganet juga mengkritik keras Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo. Keduanya ikut disorot lantaran Desa Wadas disebut sebagai lumbung suara Ganjar dan Jokowi pada Pilgub dan Pilpres lalu.
Baca Juga: Klaim Desa Wadas Kondusif, Ganjar Kena Kritik Pedas Rekan Separtai, Diminta Tidak Asal Koar-koar!
“Berdasarkan data rekapitulasi pilpres dan pilgub, desa WADAS adalah zona pendukung Jokowi dan Ganjar pranowo. Namun kini mereka terpaksa harus menelan pil pahit dari pilihan mereka, air susu dibalas dengan air tuba," kata pengguna akun @Syahril** dikutip Populis.id Rabu (9/2/2022).
Hal senada juga dilontarkan pengguna @6undul** menurutnya penangkapan warga Desa Wadas mejadi pelajaran, kedepannya warga diminta untuk tidak tergiur dengan janji-janji manis dari calon Kepala Daerah maupun Capres.
"Pembelajaran yang berharga, jangan pernah dan mudah tergiur oleh janji, terlebih dari mereka yang berkata selalu memperjuangkan nasib wong cilik. Salah pilih, sama dengan menggali kuburan sendiri," ujarnya.
Sementara itu pengguna akun @mudjib_trisa** mengungkit kata - kata Ganjar yang dilontarkannya setelah ribuan aparat dikerahkan mengepung Desa Wadas yang dilanjutkan dengan pemutusan aliran listrik dan Internet. Dimana Ganjar meminta warga untuk tetap tenang.
"Jaringan internet dan listrik diputus, kemudian aparat mengepung. Dengan santai rakyat disuruh tenang karena hanya pengukuran.Masih main gimmick di medsos "rakyat tuanku, gubernur hanya amanat" Itu namanya dobol den," kesal akun @mudjib_trisa**.
"Jangan beraninya sama rakyat kecil, apalagi ibu-ibu. Ke Papua sana lo kalau berani. Dzolim ini," timpal akun @moec.
Terpisah, Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai konflik di Desa Wadas dapat menggerus elektabilitas Gubernur Ganjar Pranowo di bursa Pilpres 2024.
Peristiwa itu kata Jamiluddin bisa saja membuat rasa simpati masyarakat Indonesia terhadap Ganjar mulai mengikis, dengan demikian dapat dipastikan nasib Ganjar Pranowo di pilpres 2024 sedang dalam kondisi yang amat berbahaya.
Dengan kondisi seperti itu, Jamiluddin mengatakan PDI Perjuangan bakal berpikir dua kali untuk memberi tiket Pilpres kepada Ganjar.
“PDIP akan berpikir panjang untuk mengusung Ganjar pada Pilpres 2014,” kata Jamiluddin kepada wartawan Rabu (9/2/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: