Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selain Ukraina, Vladimir Putin Dituding Incar Sejumlah Negara Ini

        Selain Ukraina, Vladimir Putin Dituding Incar Sejumlah Negara Ini Kredit Foto: New York Times/Sergei Savostyanov
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti hanya melakukan invasi ke Ukraina.

        Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan hal tersebut.

        Baca Juga: Kremlin: Rusia Siap Hentikan Operasi Militernya Jika Ukraina Bersedia Ubah Konstitusinya

        Menurutnya, agresi yang akan dilakukan Rusia bakal memicu konflik global.

        Kepada Menlu AS yang memulai kunjungan di negara-negara Baltik, Nauseda mengatakan bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina.

        Dia juga mengatakan dunia berkewajiban membantu warga Ukraina.

        “Maksud saya tentunya, (membantu) dengan segala cara, jika ingin mencegah Perang Dunia III, pilihan itu ada di tangan (para pemimpin),” katanya.

        Lithuania, salah satu anggota NATO, telah mengirimkan bantuan militer kepada Ukraina dan menerima sejumlah kecil pengungsi Ukraina sejak invasi Rusia dimulai 24 Februari lalu.

        Blinken dijadwalkan mengunjungi negara tetangga Lithuania, Latvia dan Estonia, pada Senin dan Selasa.

        Belarus, yang berbatasan dengan dengan Lithuania dan Latvia, mengizinkan Rusia melancarkan serangan dari wilayahnya, setelah pasukan Rusia ditempatkan di sana selama berminggu-minggu dengan kedok latihan bersama.

        Blinken bertemu dengan Nauseda sebelum pembicaraan dengan Menlu dan Perdana Menteri Lithuania.

        Diplomat tinggi AS itu sebelumnya memberi tahu staf di Kedutaan Besar AS di Vilnius bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina menantang prinsip-prinsip dasar yang dirancang untuk menjaga perdamaian antarnegara.

        Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina 'Gangu' Pemulihan Ekonomi, APBN Harus Diselamatkan

        “Penting bagi orang-orang untuk memahami apa yang sebenarnya dipertaruhkan dan hal itu bahkan melampaui Ukraina, bahkan melampaui negara-negara Baltik, bahkan melampaui Eropa,” kata Blinken.

        Sejumlah diplomat yang ditugaskan Kedutaan Besar AS di Belarus juga berada di Vilnius setelah misi diplomatik ditutup lantaran masalah keamanan pekan lalu.

        Belarus tahun lalu melarang Duta Besar Julie Fisher menjalani tugasnya dan memberitahu AS untuk menarik staf kedutaannya sebagai tanggapan atas sanksi AS menyusul penumpasan aksi protes terhadap pemimpin Belarus Alexander Lukashenko pada 2020.

        Baca Juga: Batasi Pergerakan Rusia, Jepang Siapkan Sanksi Pertukaran Kripto

        Fisher mengatakan diplomat AS di Minsk telah menyambut keluarga tahanan politik ke rumah mereka untuk menunjukkan dukungan AS.

        “Sayangnya, rezim Belarus tanpa lelah menuliskan babak baru buku pedoman otoriter,” kata Fisher.

        Dia mengemukakan bagaimana tahun lalu Belarus memaksa pesawat penumpang untuk mendarat agar pemerintahnya dapat menahan seorang pembangkang dan merekayasa krisis pengungsi di perbatasan Polandia, serta dukungannya kepada serangan Rusia.

        Negara-negara NATO telah meningkatkan kehadiran mereka di negara-negara Baltik dalam beberapa minggu terakhir.

        Banyak pasukan dan peralatan sedang dalam perjalanan, pembuat kebijakan telah mengumumkan.

        Sebelumnya pada Sabtu (5/3), Rusia meminta agar otoritas di Estonia, Latvia dan Lithuania mengambil sejumlah langkah untuk melindungi kedutaan besar Rusia usai terjadi penyerangan terhadap diplomat mereka di Vilnius, menurut kantor berita Rusia RIA.

        Mengutip juru bicara kepolisian Lithuania, media penyiaran nasional Lithuania pekan lalu memberitakan bahwa sekretaris ketiga kedutaan besar Rusia dipukuli pada 24 Februari malam di dekat kedutaan.

        Baca Juga: Antisipasi Dampak Perang Rusia-Ukraina, Akademisi: Dana PEN untuk IKN Rp127 T Harus Dievaluasi

        Tersangka pemukulan berhasil diamankan, kata sang juru bicara, yang menambahkan bahwa korban menolak bantuan medis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: