Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sepanjang 2021, Cikarang Listrindo Mampu Membangun Pemulihan yang Tangguh

        Sepanjang 2021, Cikarang Listrindo Mampu Membangun Pemulihan yang Tangguh Kredit Foto: Cikarang Listrindo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) dalam menjalani tahun 2021 telah berhasil membangun pemulihan yang tangguh (Building a Resilient Recovery). Hal tersebut terbukti dengan komitmen Perseroan untuk terus menumbuhkembangkan bisnisnya yang disertai dengan membangun ketahanan usaha melalui peningkatan kinerja operasional dan keuangan serta penerapan inisiatif bisnis yang berkelanjutan.

        Sepanjang tahun 2021, Perseroan berhasil mencapai kinerja yang solid baik secara operasional maupun keuangan. Perseroan mampu meraih faktor ketersediaan sebesar 97,4%, di atas target Perseroan, yaitu 95,0%. Faktor ketersediaan yang tinggi menunjukkan kualitas operasional yang dijaga sangatlah tinggi.

        Baca Juga: PLN Berhasil Jual Listrik Hingga 65,42 TWh pada Triwulan I 2022

        Perseroan membukukan penjualan listrik sebesar 4.210 GWh, tumbuh kuat 11.4% dibandingkan tahun 2020 sebesar 3.779 GWh. Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi listrik pelanggan industri. Kendati diterpa gelombang pandemi tahun kedua di Indonesia, konsumsi listrik pelanggan industri meningkat 16,4% pada tahun 2021, yang dibandingkan dengan tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 15,6%. 

        Seiring dengan peningkatan volume penjualan listrik, daya tersambung pelanggan industri mengalami peningkatan sebesar 41 MVA, dari 1.140 MVA di tahun 2020 menjadi 1.181 MVA di tahun 2021. Jumlah pelanggan industri tahun 2021 pun bertambah menjadi 2.527 pelanggan dari sebelumnya 2.495 pelanggan di tahun 2020. Selain itu, pelayanan yang optimal juga terlihat dari tingkat churn rate pelanggan yang rendah, di mana 5 (lima) tahun terakhir tercatat di bawah 1%, dengan tingkat proporsi bad debt dibandingkan dengan penjualan neto juga terjaga dibawah 1%.

        Pada tahun 2021, Perseroan juga berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang baik, hal ini tercermin dari marjin laba operasi yang kuat sebesar 28.1%. Selain itu, Perseroan juga menjaga struktur permodalan melalui rasio leverage dan Rasio Kemampuan Membayar Biaya Tetap atau Fixed-Charge Coverage Ratio (FCCR), rasio leverage Perseroan tercatat sebesar 1,3x, sedangkan FCCR Perseroan sebesar 7,1x, masing-masing mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,4x dan 6,5x.

        Kinerja keuangan Perseroan yang kuat ini mendapat apresiasi dari lembaga pemeringkat internasional Moody’s yang meningkatkan peringkat Surat Utang Perseroan menjadi Ba1 dari sebelumnya Ba2. Peringkat ini membawa Perseroan berada persis satu peringkat menuju Investment Grade (Peringkat Investasi). Performa Perseroan dihargai dengan termasuknya Perseroan dalam indeks saham PEFINDO untuk pertama kalinya. 

        Pada tahun 2021, Perseroan berhasil mencapai penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada lokasi atap pelanggan sebesar 10,9 MWp atau lebih besar dari target Perseroan sebesar 10 MWp per tahun. Sebesar 2,8 MWp sudah berjalan aktif, dan sebesar 8,1 MWp sedang dalam proses instalasi. Dengan target penambahan 10 MWp per tahun, Perseroan menargetkan kapasitas PLTS Atap mencapai 21,3 MWp pada tahun 2022.

        "Inisiatif lainnya adalah melalui co-firing biomassa, di mana pada tahun 2021, Perseroan berhasil melakukan commissioning biomass handling system. Tahapan ini memungkinkan Perseroan untuk dapat meningkatkan co-firing bahan bakar biomassa hingga 20% kapasitas boiler," sebagaimana dikutip dari siaran pers perusahaan, Kamis (14/4/2022).

        Selain itu, Perseroan telah mengembangkan pilot project SPKL secara internal dengan tujuan menjelajahi potensi dan peluang pengembangan bisnis ini pada tahun 2022. Perseroan juga termasuk dalam daftar perusahaan Indeks SRI-KEHATI untuk pertama kalinya. Indeks SRI-KEHATI, yang juga termasuk Green Index, memilih 25 saham perusahaan tercatat yang memiliki kinerja terbaik dalam upaya menjaga Sustainability Perseroan.

        "Terpilihnya Perseroan, setelah melalui seleksi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), menjadi bukti nyata komitmen Perseroan dalam upaya pengelolaan bisnis yang berkelanjutan, kepedulian terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik," pungkas siaran pers tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: