Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh... Gelar Salat Idulfitri di JIS Disebut Bisa Hambat Anies Baswedan Jadi Presiden, Kok Bisa?

        Duh... Gelar Salat Idulfitri di JIS Disebut Bisa Hambat Anies Baswedan Jadi Presiden, Kok Bisa? Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti mengomentari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menggelar salat Idulfitri di Jakarta International Stadium (JIS).

        Ia menilai Anies Baswedan mempromosikan diri dengan menggelar salat Idulfitri di JIS.

        Menurut Ray, hal tersebut justru akan menyebabkan kerugian bagi Anies. Sebab, para pemilih non-Islam akan semakin terkonsolidasi.

        Selain itu, Ray juga mengatakan Anies hanya mengelola dukungan dari pemilih Islam saja.

        Hal tersebut, kata dia, akan menjauhkan para pemilih yang semula berpotensi mendukung mantan menteri pendidikan tersebut.

        Baca Juga: Partai Pimpinan Haji Giring Dihantam Isu Tak Sedap, Rocky Gerung: Bagus Juga Ada Perpecahan di PSI…

        “Kelompok politik Islam, moderat, pluralis, dan nasionalis akan terkonsolidasi terhadap lawan Anies ke depannya,” ujar Ray dilansir dari GenPI.co, Senin (9/5).

        Ray juga mengatakan cara Anies mencari dukungan akan menumbuhkan perlombaan politik identitas menjelang Pilpres 2024.

        “Lihat saja efek salat Idulfitri di JIS. Dalam perhelatan tersebut, tampak sekali disosialisasikan sedemikian rupa seperti peristiwa yang bersejarah,” ucapnya.

        Padahal, menurutnya, praktik salat Idulfitri di lapangan dengan jemaah yang melimpah terjadi di banyak tempat di Indonesia.

        Seperti diketahui, sebelumnya Pemprov DKI Jakarta menggelar salat Idulfitri di JIS dan diikuti oleh ribuan jemaah muslim.

        Baca Juga: Sebut Nama SBY, Anak Buah Haji Giring Ganesha Kasih Penjelasan Soal Dukung Amandemen Konstitusi

        “Sebenarnya perkara salat Idulfitri tersebut jadi tradisi yang biasa saja, apalagi setelah 2 kali tidak dapat dilakukan,” tutur Ray.

        Dirinya lantas berterima kasih kepada kepala daerah yang tidak menjadikan momen salat Idulfitri sebagai keriuhan politik. (*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: