Langit Ibu Kota Arab Saudi Mendadak Menguning, Mengerikan!
Langit ibu kota Arab Saudi, Riyadh, mendadak menguning pada Selasa (17/5/2022) akibat badai pasir masif yang datang melanda.
Fenomena alam yang juga terjadi di wilayah lain negara gurun itu seketika menghambat jarak pandang dan memperlambat lalu lintas.
Baca Juga: Arab Saudi Juaranya Penerbitan Ilmiah di Dunia Arab, Apa Kabar Indonesia?
Kabut tebal membuat gedung-gedung ikonik Riyadh seperti Pusat Kerajaan hampir mustahil untuk dilihat dari jarak lebih dari beberapa ratus meter.
Meski demikian, tidak ada penundaan atau pembatalan penerbangan yang diumumkan.
Menurut Saudi Agency Press, pusat meteorologi negara itu sebelumnya memperkirakan angin berdebu permukaan" di timur negara itu dan di Riyadh dan mengurangi pandangan horizontal.
Perkiraan itu juga menyebutkan bahwa kondisi yang sama juga terjadi lebih jauh ke barat di kota-kota suci Mekah dan Madinah, menurut perkiraan.
Tanda-tanda elektronik di sepanjang jalan raya Riyadh memperingatkan pengemudi untuk mengurangi kecepatan mereka karena jarak pandang yang lebih rendah.
Di pusat kota Riyadh, mobil dan bangunan diselubungi pasir, dan penduduk berjuang untuk agar tidak masuk ke rumah.
"Bekerja di luar sangat sulit karena tanahnya kotor," kata seorang pekerja konstruksi Pakistan yang menyebut namanya sebagai Kalimullah kepada AFP.
Dia mengaku sedang memasang ubin ketika badai terjadi, dan berusaha melindungi wajahnya dengan lilitan kain.
"Saya mencoba mencuci muka dari waktu ke waktu," tambah pria berusia 30 tahun itu.
Pekerja kantor Saudi Abdullah Al-Otaibi mengatakan dia bersyukur dia bekerja di dalam ruangan.
"Badai debu adalah bagian dari budaya kami dan kami sudah terbiasa, tetapi beberapa di antaranya parah," kata Al-Otaibi, 39, menggosok matanya saat dia bergegas ke gedung kantornya.
Sebagian wilayah Arab Saudi biasanya mengalami badai pasir antara bulan Maret dan Mei, dengan intensitas yang bervariasi.
Frekuensi badai telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir di wilayah tersebut.
Negara tetangga Irak telah mengalami delapan badai pasir sejak pertengahan April.
Fenomena itu dipicu oleh degradasi tanah, kekeringan hebat dan curah hujan rendah terkait dengan perubahan iklim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: