Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pamerkan Produk Alat Musik di The NAMM Show 2022, ITPC: Indonesia Pemasok Terbesar Kedua di AS!

        Pamerkan Produk Alat Musik di The NAMM Show 2022, ITPC: Indonesia Pemasok Terbesar Kedua di AS! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengantarkan produsen alat musik gitar asal Indonesia berlaga di pameran The National Association of Music Merchants (NAMM) Show pada 3-5 Juni 2022 lalu di Anaheim, Amerika Serikat.

        Sebagaimana diketahui, The NAMM Show merupakan ajang pameran alat musik terbesar di dunia yang kembali digelar setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Kemenkeu Melalui BPDPKS Gelar Pameran dan Talkshow Sinergi Pemberdayaan UKMK

        Pada pameran tersebut, Paviliun Indonesia diisi tiga produsen alat musik, di antaranya Genta Guitar, Gula USA, dan Dr. Case. Tiga produsen musik tersebut memamerkan berbagai instrumen musik serta perlengkapannya yang berkualitas premium.

        Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho mengungkapkan komitmennya dalam mempromosikan produk industri musik Indonesia untuk berpenetrasi di pasar Amerika Serikat melalui The NAMM Show 2022.

        Baca Juga: Tingkatkan Ekspor Bahan Bangunan ke Australia, Kemendag Ikuti Pameran Sydney Build Expo 2022

        "Industri musik dan hiburan di AS adalah salah satu industri besar di dunia. Untuk itu, ITPC Los Angeles berkomitmen mendukung dalam mempromosikan produk industri musik Indonesia untuk penetrasi pasar AS melalui pameran The NAMM Show 2022. Selain itu, sudah saatnya Indonesia hadir percaya diri dengan merek sendiri, karena selama ini Indonesia hanya memproduksi bagi merek besar dunia. Hal ini menjadi penting sebagai tolok ukur bagi perkembangan industri alat musik tanah air," kata Bayu.

        Bayu mengatakan, produk alat musik dan pengeras suara asal Indonesia mendapatkan preferensi tarif khusus untuk masuk ke pasar AS melalui skema generalized system of preference (GSP). Dengan GSP, kata Bayu, alat musik Indonesia akan berlaga dengan keuntungan yang kompetitif di pasar AS serta mendapat bea masuk yang relatif lebih rendah, bahkan tanpa bea.

        Selain itu, kata Bayu, perkembangan industri musik dunia sangat mempengaruhi permintaan konsumen karena alat musik merupakan penunjang utama musisi berkreasi. Bayu menyebut, berdasarkan data yang diperoleh dari Global Trade Atlas pada tahun 2021, Indonesia merupakan pemasok alat musik terbesar kedua di AS setelah Tiongkok dengan pangsa pasar 12,48 persen atau senilai USD192 juta.

        Sementara itu, potensi pasar untuk alat musik petik, terutama gitar, nilai ekspor Indonesia di AS pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 59,95 persen dari tahun sebelumnya senilai USD28,1 juta dengan pangsa pasar sebesar 14,24 persen.

        Baca Juga: Percepat Pemulihan Ekonomi, CNAF Gelar Pameran Virtual

        Genta Guitar pada The NAMM Show 2022 kembali berpartisipasi dengan memamerkan seri ukulele batik yang menjadi produk paling diminati para kolektor. Sementara DR. Case berpartisipasi dengan memamerkan tas perlengkapan musik untuk gitar, ukulele, dan snar drum.

        Adapun Gula USA memamerkan produk handmade bass dan elektrik gitar untuk pertama kalinya di pameran internasional tersebut.

        Baca Juga: ADEXCO 2022, Pameran Solusi Kebencanaan Digelar Bulan Mei di Nusa Dua, Bali

        Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti mengatakan bahwa antusiasme pengunjung di The NAMM Show 2022 lumayan tinggi peminatnya karena ragam variasi alat yang menarik perhatian.

        "Beragam variasi alat musik dengan presentasi produk yang atraktif serta lokasi stan yang strategis membuat para pengunjung antusias dan tertarik untuk datang ke Paviliun Indonesia. Khususnya dengan popularitas alat musik gitar yang merupakan produk yang memiliki sisi seni kreatif dan bernilai tambah," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: