Luncurkan Lisensi Individu, MilleaLab Kembangkan Digitalisasi Sektor Pendidikan
MilleaLab, salah satu unit bisnis dari Shinta VR, sebagai sebuah platform pembuatan dan pembelajaran berbasis media 3D dan Virtual Reality (VR), meluncurkan lisensi individu (individual license) bagi pendidik/guru di seluruh Indonesia, untuk mempermudah mereka agar mampu mengakses teknologi VR dengan mudah, cepat dan terjangkau.
Founder dan Managing Director Shinta VR, Andes Rizky dalam konfrensi pers di Jakarta, Rabu (06/07/2022) mengatakan, Shinta VR berkomitmen untuk terus membuat dampak positif melalui immersive technology yang dikembangkan, salah satunya dalam transformasi digital sektor pendidikan.
Menurutnya, upaya digitalisasi sektor pendidikan di Indonesia melalui penggunaan teknologi baik hardware dan software sudah mulai dianut oleh lembaga pendidikan di Indonesia sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat mempermudah segala prosesnya untuk mencapai merdeka belajar.
"Metode pendidikan di zaman modern saat ini masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar bagi generasi milenial. Maka dari itu, teknologi VR dapat menjadi sarana untuk mengubah sistem pendidikan di masa depan menjadi lebih baik, tidak hanya sekedar untuk merevolusi industri hiburan semata," ujarnya.
Ia menuturkan dengan dampak yang telah diberikan oleh banyak guru dalam pendidikan menggunakan teknologi VR melalui kerja sama antara MilleaLab dan sekolah-sekolah di Indonesia selama ini, Shinta VR meluncurkan lisensi individu MilleaLab bagi pendidik yang ingin terlibat aktif dalam mengembangkan konten pembelajaran berbasis teknologi VR secara mandiri.
"Sejak pertama kali diluncurkan, kami mendapat banyak sekali permintaan terkait akses ke lisensi MilleaLab, termasuk guru-guru di area terpencil yang mengharapkan akses terjangkau. Oleh karena itu, kami berharap lisensi individu MilleaLab ini akan menjadi solusi bagi para pendidik yang tergabung dalam platform kami serta dapat menarik para pengguna baru untuk menciptakan adopsi digital yang lebih luas,” tambah Andes.
Hingga saat ini, MilleaLab telah diakses oleh lebih dari 2.500 sekolah, 20.000+ pengguna, 7.900+ pendidik tersertifikasi, serta telah dijadikan uji coba di 10 provinsi dengan 1.800 peserta didik. Terlebih lagi, MilleaLab memiliki 260+ VR Ambassador di seluruh Indonesia yang disebut dengan Pendekar VR.
Dalam menjalankan ini, MilleaLab berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti dengan VR Ambassador, lembaga pemerintahan dan mitra-mitra strategis. Baru-baru ini, MilleaLab berkolaborasi dengan UNESCO dalam program BILT Learning Lab, mewakili Indonesia untuk memperkenalkan sistem pendidikan di Indonesia melalui teknologi VR ke khalayak global.
Advisor MilleaLab, Eko Indrajit mengatakan, jika berbicara mengenai penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan, salah satu teknologi pendidikan yang telah digunakan adalah teknologi VR yang sudah diterapkan di berbagai negara seperti Jepang, China, Inggris dan lainnya. Menurutnya Indonesia pun sudah mulai mengimplementasikan VR dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dimulai oleh MilleaLab pada tahun 2019.
"Saya percaya Shinta VR melalui MilleaLab khususnya, dapat berkontribusi aktif dalam membentuk masa depan dunia pendidikan, seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi sangat cepat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pengembang Teknologi pembelajaran dari Direktorat Guru Tenaga Kependidikan bagian Pendidikan Dasar Kemdikbudristek, Irfana Steviano mengatakan, salah satu masa depan teknologi pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi imersif yang akan membawa suasana pembelajaran semakin interaktif dan menyenangkan untuk semua.
"Kami mendukung agar pemanfaatan platform VR MilleaLab dapat menjangkau lebih luas lagi para tenaga pendidik di Indonesia," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: