Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hati-Hati Ujaran Kebencian, Cyberbullying Berdampak Besar bagi Korban

        Hati-Hati Ujaran Kebencian, Cyberbullying Berdampak Besar bagi Korban Kredit Foto: Unsplash/Shahadat Rahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menurut hasil riset Digital Civility Indeks pada Mei 2020 oleh Microsoft Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara paling tidak sopan se-Asia Pasifik. Sebanyak 27% responden mengaku pernah mengalami hate-speech, 43% lainnya menerima berita hoaks dan penipuan, sedangkan 13% lainnya merasakan tindakan diskriminasi. Selain itu yang tengah marak terjadi belakangan adalah perilaku cyberbullying atau perundungan sosial di dunia digital. 

        "Cyberbullying di dunia digital sangat rawan sekali untuk anak-anak dan orang dewasa," kata Sekretaris RTIK Kabupaten Blitar, Nuriyan Dwi Saputri saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (2/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima. 

        Baca Juga: Memasuki Industri 5.0 Masyarakat Dituntut Lebih Menguasai Digital Skills

        Beberapa contoh cyberbullying adalah doxing, membagikan data personal seseorang ke dunia maya. Kemudian cyberstalking mengintip dan memata-matai seseorang di dunia maya, termasuk membalas dendam melalui penyebaran foto atau video vulgar yang bisa juga untuk memeras korban. 

        Setiap orang perlu memahami dampak dari cyberbullying bagi korban, karena pada dasarnya sebagian pengguna juga tidak sadar saat berperilaku di media sosial. Padahal baik di kehidupan nyata maupun maya, kata-kata yang ditulis melalui kolom komentar juga ikut memengaruhi korban. 

        Baca Juga: Awasi Anak Saat Berseluncur di Dunia Digital

        Secara mental korban bisa merasa kesal, malu, bodoh, bahkan marah. Sementara secara emosional korban bisa merasa malu dan kehilangan minat pada hal yang disukai. Bahkan dampaknya juga bisa ke fisik korban, seperti lelah karena kurang tidur atau mengalami gejala sakit perut dan sakit kepala. 

        Lebih parahnya lagi, cyberbullying juga memiliki dampak psikologis yakni mudah depresi, marah, cemas, merasa gelisah, menyakiti diri sendiri, hingga percobaan bunuh diri. Dampak sosialnya, korban bisa mengucilkan diri, merasa kehilangan percaya diri, lebih sensitif kepada teman dan keluarga. 

        "Pada anak cyberbullying bisa berakibat penurunan prestasi akademik, rendahnya tingkat kehadiran, dan perilaku bermasalah di sekolah," tuturnya lagi.

        Menurut survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

        Baca Juga: Bijak Bermedsos, A Rizki Sadig Ingatkan Pentingnya Literasi Digital

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Etika Dunia Digital, Salah Menegur di Internet Bisa Antarkan Diri Menuju Jeruji Besi!

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Enterpreneur dan Digital Marketer, Lim Sau Liang. Sekretaris RTIK Kabupaten Blitar, Nuriyan Dwi Saputri dan Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung, Mei Santi. 

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: