Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Brigadir J Tewas Ditembak Bharada E, Publik Dibuat Berpikiran Liar, Patut Diduga Ada Skenario Besar

        Brigadir J Tewas Ditembak Bharada E, Publik Dibuat Berpikiran Liar, Patut Diduga Ada Skenario Besar Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas ditembak Bharada E di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan masih diselidiki oleh pihak berwenang. Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam pun ikut merespons kejadian ini.

        Saiful mengatakan kasus tersebut telah mencoreng dan memalukan institusi Polri. Apalagi kasus itu berhubungan dengan perwira tinggi Polri, Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

        Baca Juga: Arteria Dahlan Ikut Tanggapi Kasus Polisi Tembak Polisi, Sampai Suruh Masyarakat untuk...

        Sederet kejanggalan membuat publik makin liar bertanya-tanya duduk persoalan kasus tersebut. "Matinya CCTV dan belum ditemukannya handphone milik Brigadir J menjadi teka-teki dan membuat publik makin penasaran terkait kasus ini," kata pakar hukum tata negara Universitas Indonesia itu kepada JPNN.com, Rabu (13/7). 

        "Apalagi dari pihak keluarga Brigadir J menemukan luka sayatan dan memar yang menurut pihak keluarga sangat janggal," sambung pria yang juga praktisi hukum itu.

        Menurut dosen Fakultas Hukum Universitas Sahid Jakarta itu, publik kini berharap kasus itu bisa diusut tuntas dan seterang-terangnya. Termasuk isu perselingkuhan Brigadir J dengan istri Irjen Ferdy Sambo.

        "Apabila CCTV rusak dan handphone (Brigadir J) tidak ditemukan, sangat patut diduga ada skenario besar di balik kasus ini. Tentu publik geram dengan adanya kasus yang menimbulkan spekulasi ini," ujar Saiful.

        Brigadir J merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa itu terjadi kurang lebih pukul 17.00 WIB. Menurut Ramadhan, peristiwa penembakan itu dilatarbelakangi aksi pelecehan yang dialami oleh istri Kadiv Propam Polri.

        "Yang jelas gini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam," kata Ramadhan. Kemudian, istri Kadiv Propam Polri berteriak dan langsung direspons oleh Bharada E. Dari situ lalu terjadi aksi baku tembak antara kedua polisi itu dan menyebabkan Brigadir J tewas di tempat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: