Tak Wakili Jokowi Maupun Anies Baswedan, Tokoh Ini Pantas Duduk Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan Dirjen Polpum Kemendagri, Bahtiar bisa dianggap sebagai jalan tengah dalam memilih calon pengganti Anies Baswedan.
"Bisa jadi karena dianggap lebih tengah dan netral dibandingkan calon pj lainnya," kata Ujang ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Rumah Dp 0 Rupiah Jadi Kenyataan, Anies Baswedan Emang Jago Buat Hatersnya Kelonjotan!
Dia mengatakan, dibanding beberapa nama yang sebelumnya mencuat, seperti Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono yang dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali yang dianggap sebagai orangnya Gubernur Anies Rasyid Baswedan maka nama Bahtiar bukan mewakili kedua kubu.
Merujuk terpilihnya pelaksana tugas (plt) gubernur DKI periode 2016-2017 Soni Sumarsono yang kala itu menjabat dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, bisa diprediksi Bahtiar menjadi plt gubernur DKI periode 2022-2024 peluangnya sangat besar. Meski begitu, keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden Jokowi.
"Jadi nama Bahtiar ini meski orang Kemendagri, tapi secara politik dibandingkan dengan yang lain itu, cukup di tengah," tutur Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
Karena itu, menurut Ujang, jika sampai Prof Jimly menganggap Bahtiar cocok meneruskan estafet kepemimpinan Anies, karena sepak terjangnya selama menjadi aparatur sipil negara (ASN). Selain itu, Bahtiar pernah pula menjadi penjabat sementara (pjs) gubernur Riau.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Belum Puas, Desak KPK Serius Tangani Anies Baswedan Sampai Dipenjara
Hanya saja, Ujang menyarankan, semua pihak yang namanya masuk dalam daftar calon pj gubernur DKI untuk lebih bersabar dalam melihat lebih jauh kontestasi pemilihan plt gubernur DKI. "Kita lihat sepak terjangnya, kalau belum ada pengalaman, kita lihat nanti apakah sesuai atau tidak," ucapnya.
Ujang menegaskan, siapa pun orangnya yang akan memimpin DKI selama dua tahun sebagai penjabat, dipastikan orang itu memiliki faktor kedekatan dekat Presiden Jokowi. Pasalnya, perebutan kekuasaan di Ibu Kota memiliki nilai politis yang tinggi.
"Saya menilai siapa pun yang ditunjuk, itu orangnya presiden. Suka tidak suka, senang tidak senang, kalau pj gubernur dan dipilih pemerintah pusat, ya itu orangnya presiden, siapa pun mereka," kata Ujang
Berdasarkan pernyataan Mendagri Tito Karnavian dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, belum lama ini, Presiden Jokowi akan memimpin sidang tim penilai akhir (TPA) untuk menentukan penjabat gubernur DKI. Mekanisme TPA ini merupakan cara Kemendagri untuk menepis pemilihan pj kepala daerah yang selama ini dianggap publik, diputuskan secara sepihak oleh Tito.
Dalam pelaksanaannya, nama-nama yang dipilih akan berasal dari usulan-usulan. DPRD mengusulkan tiga nama, dan Kemendagri tiga lainnya. Sebelumnya, Prof Jimly Assiddiqie menyebut jika Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar merupakan figur tepat menjadi pj gubernur DKI.
Baca Juga: Giring Ganesha Ikut Komentari Anies Baswedan yang Dipanggil KPK, Netizen: Makin Stres Kayaknya
Meski demikian, kata dia, keputusan akhir akan dikembalikan kepada Presiden Jokowi dalam memilih. "Tidak banyak pejabat tinggi madya yang memiliki kapasitas dan kualifikasi seperti (Bahtiar)," kata anggota DPD dari Jakarta tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: