Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Warga Korea Utara Akhirnya Divaksin Juga, Begini Titah Kim Jong Un

        Warga Korea Utara Akhirnya Divaksin Juga, Begini Titah Kim Jong Un Kredit Foto: Reuters/Kyodo
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menganjurkan, negaranya dapat memulai vaksinasi Covid-19 pada November mendatang. Ia juga mengimbau seluruh warganya untuk memakai masker guna melindungi diri dari virus.

        Dalam pidato di majelis nasional Korut Kamis (8/9/2022) waktu setempat, Kim mengutip peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa musim dingin dapat melihat kebangkitan infeksi virus corona.

        Baca Juga: Mendadak Kasus-kasus Demam Muncul di Korea Utara, Disebut Bukan Kebangkitan Covid-19 karena...

        "Oleh karena itu, bersama dengan vaksinasi yang bertanggung jawab, kami harus merekomendasikan agar semua warga memakai masker untuk melindungi kesehatan mereka mulai November," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

        Korut memang belum mengkonfirmasi pemberian vaksinasi Covid-19, meskipun catatan bea cukai menunjukkan bahwa mereka telah mengimpor beberapa vaksin yang tidak ditentukan dari Cina tahun ini.

        Bulan lalu, Kim menyatakan kemenangan atas Covid-19 dan memerintahkan pencabutan tindakan anti-epidemi maksimum yang diberlakukan pada Mei.

        Namun Kim menegaskan negara yang terisolasi itu harus mempertahankan penghalang anti-epidemi yang kuat.

        Korut tidak pernah mengkonfirmasi berapa banyak orang yang tertular Covid-19 karena tampaknya tidak memiliki sarana untuk melakukan pengujian secara luas.

        Sebaliknya, Korut mencatat pasien demam saja  dengan penghitungan yang meningkat menjadi sekitar 4,77 juta, dari perkiraan populasi sekitar 25 juta. Namun tidak ada kasus baru yang terdaftar sejak 29 Juli, dan mengatakan jumlah kematian terkait demam tersebut mencapai 74.

        Para ahli, termasuk WHO, meragukan angka-angka itu, dengan alasan kurangnya kapasitas pengujian di Korut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: