Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dampingi Orang Tua Gunakan E-Wallet

        Dampingi Orang Tua Gunakan E-Wallet Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Masyarakat semakin percaya menggunakan dompet digital (e-Wallet) yang jumlahnya kian beragam.

        E-Wallet digunakan semua kelompok usia. Di tengah kemudahan dan kenyamanan transaksi yang ditawarkan, sejumlah kejahatan seperti penipuan, pencurian, hingga peretasan berpotensi terjadi sehingga pendampingan perlu diberikan kepada mereka yang masih awam dalam menggunakan gawai.

        Baca Juga: Jadi Content Creator, Saatnya Netizen Ikut Semarakkan Era Digital!

        "Paling tidak dampingi dulu orang tua sampai kita berani melepaskannya sendiri untuk menggunakan e-Wallet," kata Peneliti Japelidi & Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (13/9/2022).

        Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

        Baca Juga: Waspadai Metode Penipuan Online yang Makin Berkembang

        Rendahnya literasi digital membuat masyarakat Indonesia mudah tertipu. Menurut Bayu, e-Wallet kerap kecolongan karena individu asal mengklik link. Kemudian, link tersebut berpotensi phising yang meminta data-data pribadi.

        "Kemungkinan pencurian data pribadi ada dua, secara teknis dan sosial. Secara teknis mudahnya akun kita di-hack. Kalau secara sosial, ada orang terdekat atau orang tua tidak sengaja mengasihkan nomor e-Wallet, sehingga kemungkinan peretasan lebih mudah," kata Bayu.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Kominfo Dorong Badan Publik Tingkatkan Keterbukaan Informasi

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Peneliti Japelidi & Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama. Kemudian Kabid Litbang RTIK Kab Blitar, Rohmad Ardianto, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Fanny Fabriana.

        Baca Juga: Tak Bisa Dibendung, Perkembangan Media Sosial di Era Digital

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: