Bahas Tragedi Kanjuruhan, Ucapan Mahfud MD Dibantah Tegas: Ratusan Supporter Arema Tewas Gegara...
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Mohammad Said Didu menolak keras pernyataan Mahfud MD terkait dengan Tragedi Kanjuruhan.
Dirinya mengatakan sudah cukup salah satu menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut membela aparat kepolisian terkait hal itu.
"Prof Moh Mahfud MD yth, mnrt saya pembelaan Bpk kepada polisi sdh lebih dari cukup," ucapnya dilansir dari twitter pribadinya, Minggu (2/10/2022).
Lebih lanjut, Said memberikan pandangan, jika meninggalnya ratusan korban jiwa pada tragedi Kanjuruhan adalah penggunaan gas air mata oleh Polisi.
"Analisisnya bahwa penyebab ratusan korban adalah polisi menggunakan gas air mata (yg jelas-jelas dilarang FIFA) sehingga menyebabkan kepanikan dan sesak nafas.
Mohon perkenan Prof bahas masalah ini," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyoroti insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan setidaknya 127 orang.
Baca Juga: Ungkap Penyebab Tewasnya 127 Suporter Arema, Mahfud Usul Tidak Dilakukan Panitia Pelaksana
Mahfud menyebut kebanyakan korban yang meninggal dunia dikarenakan berdesak-desakan dan terinjak.
"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," ucapnya.
Lebih lanjut, Mahfud menegaskan Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.
Baca Juga: Kerusuhan Usai Laga Persebaya, Arema FC Terancam Tak Bisa Jadi Tuan Rumah hingga Akhir Liga 1
"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar