Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh, Banyak Orang Tidak Sadar Kecanduan Gadget

        Waduh, Banyak Orang Tidak Sadar Kecanduan Gadget Kredit Foto: Unsplash/Ron Sinda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kecanduan gadget merupakan salah satu adiksi yang banyak menyerang orang tanpa disadari. Bahayanya juga tidak kalah dengan narkoba. Bedanya dampak narkoba instan, sedangkan adiksi gadget berjangka panjang.

        Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda mengatakan, setiap individu bisa menjadi korban kecanduan gadget kalau tidak hati-hati. Apalagi adiksi ini dapat memengaruhi kesehatan, produktivitas, dan lain sebagainya.

        Baca Juga: Generasi Z Tak Bisa Lepas dari Gadget, Begini Cara Mengatasinya

        "Kalau orang bawa handphone sampai ke kamar mandi. melakukan kegiatan yang sangat pribadi sampai bawa handphone, itu tanda-tanda kecanduan. Apapaun yang dipakai berlebihan berbahaya," kata Diana saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (5/10/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Baca Juga: Ajak Anak Berinteraksi di Dunia Nyata Agar Tak Sibuk dengan Gadget

        Fenomena kecanduan gadget, lanjut Diana, tidak boleh dianggap remeh. Sebab, ada laporan 200 anak-anak di Jawa Barat dirawat di rumah sakit jiwa karena kecanduan gadget. Kemudian, rabun jauh mengancam anak-anak karena menghabiskan 4,5 jam sehari di layar smartphone.

        "Gadget bikin ketagihan karena ada efek dophamine, memberikan kesenangan ekstrem instan terhadap penggunanya. Dulu efek dophamine didapat kalau kita berolahraga atau melakukan kegiatan fisik. Jangan biarkan anak fokus ke gadget, ajak anak-anak beraktivitas fisik lebih banyak," kata Diana.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Efek Dophamine pada Gadget yang Membuat Kecanduan

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda. Kemudian Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo, serta mengundang RTIK Jember dan Digital Marketing Enthusiast, Victor Wahanggara, M.Kom.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: