Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        5,7% Anak di Jabar Terpapar HIV/AIDS, Begini Instruksi Bintang Puspayoga

        5,7% Anak di Jabar Terpapar HIV/AIDS, Begini Instruksi Bintang Puspayoga Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat kasus HIV/AIDS di Jabar mencapai 3.744 kasus, sedangkan secara nasional hingga Juni 2022 mencapai 57.246 kasus. Dari jumlah kasus yang ada di Jawa Barat tersebut, sekitar 5,7 persen itu anak-anak dengan usia kurang dari 19 tahun.

        Menanggapi hal itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPA), Bintang Puspayoga mendorong masyarakat untuk membantu, melindungi, dan mendampingi mereka yang terpapar HIV/AIDS.

        Baca Juga: Ekspor Ubi Cilembu Jabar Tembus USD3 Ribu

        “Bukanlah suatu hal yang harus kita takuti. Bagaimanapun juga bagi anak-anak yang menderita HIV/AIDS ataupun orang tuanya yang terpapar HIV/AIDS, tidak boleh kita kucilkan. Mereka adalah saudara kita yang harus kita lindungi, harus kita dampingi, karena HIV/AIDS itu penularannya tidak mudah,” kata Bintang disela kampanye Stop Kekerasan dan Stigma kepada Anak dari dan dengan HIV/AIDS di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (9/10/2022).

        Menurutnya, dalam kondisi apapun, anak-anak Indonesia, khususnya di Jawa Barat, harus tumbuh dan berkembang dengan baik.

        “Mereka harus mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya,” tegasnya

        Anak-anak harus terbebas, terlindungi dari kekerasan, dari eksploitasi ataupun kekerasan lainnya. “Demikian juga semua anak yang ada, mereka untuk ikut berpartisipasi aktif, bersuara, dan tentunya didengarkan oleh orang tuanya,” imbuhnya

        Bintang Puspayoga mengajak seluruh pemangku kebijakan serta instansi terkait untuk bersatu dan berkolaborasi mewujudkan hak anak dan perlindungan anak.  

        Baca Juga: Habib Rizieq Sudah Berikan Sinyalnya, Anies Baswedan Makin Kuat: Cara Efektif Hadang Dia Cuma...

        “Di sini ada jajaran pemerintah daerah serta kemudian ada Bunda Forum Anak Jawa Barat dan Forum Anak se-Jawa Barat, mari kita menyatukan kekuatan, mari kita bersinergi, berkolaborasi untuk mewujudkan apa yang dinamakan pemenuhan hak anak, mewujudkan perlindungan hak anak, karena akan-anak adalah generasi penerus kita ke depan,” jelasnya.

        Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan apresiasi kepada Pemda Provinsi Jabar yang menyelenggarakan kampanye Stop Kekerasan dan Stigma kepada Anak dari dan dengan HIV/AIDS.

        “Makanya, jadi penting bagi kita semua untuk memberikan kebahagiaan kepada saudara-saudara kita yang terpapar HIV/AIDS,” tegasnya

        Baca Juga: Makin Diserang Makin Naik, Pendukung Jokowi dan Ahok Harus Ganti Strategi Demi Lawan Anies Baswedan

        Menteri PPA  juga mengajak kepada anak-anak Jawa Barat yang tergabung dalam Forum Anak Daerah untuk menjadi pelopor dan support system yang positif supaya nantinya menjadi contoh.

        “Kalian sebagai pelopor, menjadi support system yang positif untuk teman-teman kalian dan menjadi contoh. Bagi para orang tua, ayah, bunda, akan menjadi penting ketika kita bicara masalah HIV/AIDS. Ini akan menjadi penting ketika bagaimana kita menyelesaikan dari hulu, mencegah hal itu terjadi," ungkapnya

        Oleh karenanya, kata Bintang Puspayoga, edukasi ayah dan bunda kepada anak-anaknya sejak dini itu penting.

        "Tentunya kita mulai yang berkaitan kepada anak-anak, seperti alat reproduksi dan fungsinya, kemudian bagaimana mendiskusikan bagaimana bahayanya hubungan seksual di luar nikah. Demikian juga kami harapkan ayah bunda menjadi role model yang baik bagi anaknya,"jelasnya

        Adapun, Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Dewi Sartika menambahkan bahwa HIV/AIDS itu belum bisa disembuhkan karena juga belum ada obatnya.

        "Kalaupun ada obatnya ternyata juga hanya mengurangi kesakitan," katanya.

        Ika kembali menegaskan bahwa yang harus dijauhi penyakitnya bukan orangnya terutama pada anak-anak. Pasalnya, ada hak anak, hak mendapatkan perlindungan, hak mendapatkan pendidikan yang bagus, hak mendapatkan kesehatan yang baik, diterima di masyarakat, dan juga mewujudkan mimpi-mimpi anak-anak.

        Baca Juga: Lewat Road West Java Festival 2022, Jabar Dorong UMKM Naik Kelas

        "HIV/AIDS itu tidak mudah menular begitu saja. Jadi masih bisa bepergangan tangan maupun berpelukan dengan penderita masih aman. Yang penting jangan pernah mengucilkan penderita terutama anak-anak. Mereka memiliki hak yang sama untuk mewujudkan mimpi-mimpinya,"pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: