Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diterjang Cuaca Ekstrem, Muhadjir Effendy Minta Data Tanggap Bencana Terus Diperbarui

        Diterjang Cuaca Ekstrem, Muhadjir Effendy Minta Data Tanggap Bencana Terus Diperbarui Kredit Foto: BPBD Bali
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemenuhan data lapangan yang tepat dan cepat sangat diperlukan untuk meminimalisasi risiko bencana.

        Oleh karena itu data lapangan tanggap bencana harus terus diperbaharui.  “Semakin cepat kita dapat data lapangan yang real dan clear, kita akan semakin cepat mengambil keputusan dan akan mampu meminimalisir risiko bencana,” ujarnya saat memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) Penanggulangan Bencana di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, kemarin.

        Dia menekankan, bencana yang terjadi harus dapat diatasi dengan baik dan jangan sampai mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, mengingat saat ini Indonesia sedang dalam proses melawan krisis ekonomi global.

        Menurutnya hal-hal yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pokok dan kelancaran transportasi untuk menyuplai bahan perdagangan diharapkan tidak terganggu. Untuk itu diperlukan koordinasi lintas sektor harus berjalan dengan baik

        “Bencana tahun ini spektrumnya jadi sangat luas karena berimpitan dengan masalah ekonomi global yang sangat tinggi. Mohon koordinasi di lapangan diperkuat sehingga melibatkan semua pihak yang terdampak. Jangan sampai kita gagal fokus dalam penanganan bencana ini sehingga menimbulkan efek yang tidak kita harapkan,” ungkapnya.

        Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 227 bencana alam telah terjadi di Indonesia dalam dua minggu terakhir sejak awal Oktober 2022. Di mana semua kejadian bencana dikategorikan sebagai bencana hidrometeorologi basah.

        Dalam kurun waktu 3 - 16 Oktober 2022, banjir menjadi kejadian bencana yang paling banyak terjadi dalam periode ini disusul tanah longsor dan cuaca ekstrem. Bencana alam tersebut menyebabkan 23 jiwa meninggal dunia, 1 jiwa hilang, dan 19 jiwa luka-luka atau sakit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: