Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Punya Tentara Bayaran, Miliarder Rusia Ini Kritik Putin Secara Pribadi? Berani Banget!

        Punya Tentara Bayaran, Miliarder Rusia Ini Kritik Putin Secara Pribadi? Berani Banget! Kredit Foto: Reuters/TASS/Sergey Bobylev
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder Rusia yang mendirikan paramiliter Grup Wagner yang terkenal kejam turut mengkonfrontasi Presiden Vladimir Putin tentang kesalahan perang di Ukraina. Hal tersebut disampaikan oleh dua pejabat AS kepada The Washington Post.

        Ialah Yevgeniy Prigozhin yang bertemu dengan Putin secara pribadi pada awal Oktober untuk menyuarakan perbedaan pendapat ketika Rusia mencatat kerugian dan kegagalan yang meningkat dalam menghadapi serangan balik Ukraina.

        Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Selasa (1/11/22) menurut laporan intelijen, Prigozhin mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia terlalu condong ke tentara bayaran Wagner sementara memberi mereka dukungan yang tidak memadai.

        Baca Juga: Salut! Miliarder Oligarki Ini Lepas Kewarganegaraan Rusia: Saya Benci Rusia-nya Putin!

        Namun, dalam sebuah pernyataan kepada The Post, Prigozhin membantah bahwa dia berbicara dengan Putin dan mengatakan dia tidak memiliki hak untuk mengkritik tentara Rusia.

        "Pertama, saya tidak berkomunikasi secara pribadi dengan Vladimir Vladimirovich Putin baik baru-baru ini atau di masa mendatang," katanya melalui layanan persnya. "Saya tidak mengkritik manajemen Angkatan Bersenjata Federasi Rusia selama konflik di Ukraina. Karena itu, saya tidak bisa berkomentar apa-apa."

        Para ahli mengatakan pertemuan pribadi itu merupakan indikasi bahwa Prigozhin cukup nyaman untuk membahas hal-hal sensitif dengan Putin dan bahwa pengaruhnya berkembang.

        Grup Wagner adalah organisasi tentara bayaran Rusia yang telah dikaitkan dengan pembantaian dan kekejaman di kota-kota Ukraina seperti Bucha dan juga dituduh melakukan kejahatan perang yang meluas di negara lain, termasuk Libya, dan Suriah.

        Setelah bertahun-tahun diam tentang hubungannya dengan organisasi itu, Prigozhin mengakui awal bulan ini bahwa dia sebenarnya yang mendirikannya.

        Prighozin bukan satu-satunya loyalis Putin yang menyuarakan kritik terhadap militer Rusia di tengah konflik yang sedang berlangsung.

        Setelah Ukraina merebut kembali sebagian besar wilayah di timur laut wilayah Kharkiv bulan lalu, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa militer telah membuat "kesalahan" dan Putin tidak menyadari apa yang terjadi di lapangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: