- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Anak Usaha MMS Group Indonesia, Mitra Murni Perkasa Tandatangani REC Bersama PLN di Event G20
PT PLN telah menyelenggarakan Energy Transition Day sebagai rangkaian acara G20 yang dilaksanakan di Sofitel Bali. Terdapat dua agenda dalam acara ini yaitu penandatanganan MoU Penyediaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Kerja Sama Renewable Energy Certificate (REC) antara PLN dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki komitmen signifikan dalam mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Energy Transition Day ini diselenggarakan PLN untuk akselerasi dekarbonisasi di Indonesia.
PT Mitra Murni Perkasa (MMP) selaku anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI) turut berpartisipasi dalam rangkaian acara G20 ini, dengan menandatangani kerjasama untuk mendukung Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. Rangkaian inisiatif MMP dalam mendukung a just and orderly transition ini merupakan salah satu agenda Net Zero Emission (NZE) Indonesia 2060.
Baca Juga: Ajak Negara G20 Perkuat Sektor Pertanian, SYL: Pangan Adalah Human Rights!
Penandatanganan REC dihadiri oleh 5 (lima) perusahaan nasional terkemuka lainnya, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT Asahimas Chemical, PT Bumi Suksesindo, PT United Tractor Tbk., dan PT Indo Kordsa Tbk.
Seluruh rangkaian inisiatif yang dilakukan oleh anak usaha MMS Group Indonesia merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam upaya menjamin suksesnya energy transition. “Pengembangan hilirisasi nikel yang memanfaatkan energi terbarukan merupakan kesempatan emas untuk pengembangan Industri Baterai Nasional khususnya dalam mendukung industri kendaraan listrik”, ujar Achmad Zuhraidi selaku Perwakilan MMP.
Dalam mewujudkan pengembangan hilirisasi nasional, MMP direncanakan untuk menggunakan 140 MVA listrik PLN, dimana 50% nya akan dipenuhi dari sumber energi terbarukan.
Smelter Nikel
MMSGI melalui anak usahanya, PT Mitra Murni Perkasa (MMP) sedang mengembangkan fasilitas smelter nikel kelas-1 di Balikpapan, Kalimantan Timur yang menghasilkan 27,800 ton/tahun nickel matte dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF).
Nickel matte merupakan salah satu bahan baku utama produksi baterai untuk kendaraan listrik dan media penyimpanan energi (ESS) yang banyak digunakan pada pembangkit listrik tenaga baru terbarukan. Pembangunan smelter nikel kelas-1 ini merupakan wujud nyata MMSGI melalui MMP untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem industri energi hijau dan hilirisasi mineral di Indonesia. MMP merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) smelter nikel pertama di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih