Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Refly Harun Pecahkan Inisial ‘Doi’ yang Disebut Eros Djarot Setir Presiden Jokowi

        Refly Harun Pecahkan Inisial ‘Doi’ yang Disebut Eros Djarot Setir Presiden Jokowi Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebelumnya, politikus senior Indonesia, Eros Djarot dan Zulfan Lindan beberapa bulan lalu melakukan diskusi. Mereka membahas perihal kekuasaan di Indonesia dan implementasinya yang dinilai telah melenceng.

        Eros awalnya menyinggung kekuasaan ada untuk menciptakan peradaban sesuai amanah konstitusi. Eros menilai saat ini kebiadaban politik benar-benar terpampang nyata.

        "Kemunafikan dibangun, keserakahan dipelihara, kerakusan dan ketamakan menjadi budaya," kata Eros.

        Baca Juga: Refly Harun Sebut Meskipun Tak Lagi Menjabat Sebagai Presiden, Jokowi akan Langgengkan Politik Dinasti

        Salah satu wujudnya adalah keinginan seseorang untuk berkuasa sekalipun tidak benar-benar menguasai. Mirisnya, justru ada orang atau pihak lain yang sebenarnya menguasai di belakang.

        "(Prinsipnya) 'Yang penting saya berkuasa, perkara yang menguasai orang lain nggak masalah', kan gila itu ya. Orang berkuasa (tapi) nggak menguasai apa-apa, inilah kejadian sekarang ini," tutur Eros.

        "Apa dikira Pak Jokowi itu menguasai? Enggak lah, bohong itu. Yang berkuasa saya tahu siapa. Nggak tahu? Tanya saya," ujarnya.

        "Ya siapa lagi kalau bukan doi-doi yang dulu-dulu juga? Sudahlah jangan main sandiwara," balas Eros menanggapi pertanyaan Zulfan sambil tertawa.

        Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun pun akhrinya mencoba mengungkap sosok 'Doi' yang disebut-sebut oleh Eros Djarot. 

        Menurutnya ini adalah akronim yang terdiri dari Duit, Orang atau Organisasi dan Institusi jika disingkat menjadi 'Doi'.

        Baca Juga: Dukung Duet Prabowo-Ganjar, Eks Politikus Demokrat Ini Ingin NasDem dan Anies Baswedan Gagal di Tengah Jalan

        "Mungkin doi itu maksudnya Duit Organisasi atau Orang dan Institusi," tutur Refly sambil tertawa seperti dilansir dari youtube channelnya, Selasa (15/11/22).

        Menurut perspektif pemuja Jokowi, lanjut Refly, Eros ini dianggap sebagai jenis orang yang sakit hati karena tidak mendapat jabatan, kadrun dan tidak pro Jokowi. Sehingga pembenci Jokowi akan selalu mengkritik apapun kebijakan pemerintahan.

        Baca Juga: Beri Dukungan ke Sejumlah Tokoh Politik Jelang Pilpres 2024, Sebenarnya Cara Presiden Jokowi Mengendorse Diri Sendiri

        "Padahal kita harus objektif apakah kritiknya benar-benar didasarkan fakta atau hanya karena ketidaksukaan kepada Jokowi saja," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: