Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antisipasi Perubahan Iklim, PLN UID JBT Tanam 3.000 Pohon

        Antisipasi Perubahan Iklim, PLN UID JBT Tanam 3.000 Pohon Kredit Foto: PLN UIP JBT
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Memperingati hari menanam pohon yang jatuh setiap tanggal 28 November, PLN melalui program PLN Peduli menyerahkan 3.000 bibit pohon kepada 2 desa di Kabupaten Semarang yakni Desa Candi dan Desa Kenteng Kecamatan Bendungan Kabupaten Semarang.

        Langkah ini ditempuh sebagai bentuk komitmen PLN dalam mendukung pemerintah untuk memberikan dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. Maksud tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008.

        Baca Juga: PLN Siapkan Rp4,48 Triliun untuk Listrik Desa di 2023

        General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UID JBT), Djarot Hutabri EBS menjelaskan bahwa program ini secara konsisten dijalankan PLN sebagai kepedulian, kesadaran serta tanggung jawab PLN dalam melindungi dan menyelamatkan lingkungan hidup.

        "Diharapkan kegiatan penanaman pohon ini agar dapat meningkatkan kesadaran seluruh pihak baik masyarakat, pemerintah dan juga lembaga lain tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan,"kata Djarot dalam keterangan resminya, Senin (28/11/2022)

        Program ini juga merupakan dukungan PLN terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan nomor 15 tentang Ekosistem Daratan.

        “Kami akan secara konsisten menyalurkan bantuan seperti ini khususnya di daerah yang menjadi wilayah kerja kami. Bahwa kami juga bukan hanya menjalankan proses bisnis kami, namun bantuan ini menjadi perhatian dan upaya kami untuk mengajak masyarakat bergerak bersama mengatasi perubahan iklim dan deforestasi,”jelasnya

        Adapun, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha Dirinya mengapresiasi langkah PLN memberikan bantuan tanaman produktif. Menurutnya, secara ekonomi program ini dapat memberikan kemandirian kepada kelompok tani maupun masyarakat agar memproleh pendapatan pada saat tanaman telah produksi.

        Baca Juga: Labrak Aturan hingga Gimik, Kubu Megawati Kompak Seruduk Loyalis Jokowi: Mereka Haus Kekuasaan...

        “Pesan saya kepada masyarakat, kalau sudah ditanam, dirawat. Biar nanti hasilnya bisa maksimal, bisa bagus dan juga bermanfaat. Sekalian, kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang luar bias aini. Semoga Kerjasama ini bisa terus kita tingkatkan dan bisa membawa manfaat bagi masyarakat,” jelasnya

        Kepala Desa Kenteng dan juga Kepala Desa Candi dalam  mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada masyarakatnya. Keduanya berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

        "Kami berharap ke depannya  Desa Kenteng dan Desa Candi dapat menjadi desa agrowisata yang mampu menarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah,"ujarnya

        Baca Juga: Prioritaskan Produk Dalam Negeri, PLN Icon Plus Kembangkan One Stop Service

        Sementara itu, masih dalam suasana COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, Indonesia menyuarakan aksi bersama negara di dunia dalam mencegah kenaikan suhu global. Berbagai aksi, strategi, inovasi, dan capaian Indonesia ditampilkan di Paviliun Indonesia yang bertemakan "Stronger Climate Action Together".

        Mengutip dari website Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan (KLHK), Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan bahwa Diperlukan tindakan multilateral, kolektif, dan terpadu sebagai satu-satunya cara mengatasi ancaman global yang sesungguhnya. Oleh karena itu, program penanaman pohon yang dilaksanakan PLN ini juga menjadi dukungan nyata dalam melindungi bumi.

        Bantuan senilai Rp200 Juta diberikan dalam bentuk tanaman produktif yaitu bibit pohon alpukat lokal kepada 9 kelompok masyarakat meliputi 4 kelompok tani, 1 kelompok sadar wisata dan 4 kelompok masyarakat lainnya dengan total penerima manfaat sebanyak kurang lebih 250 warga.  

        Selain itu, juga turut diserahkan pupuk dasar, pestisida, alat sprayer listrik dan peralatan cocok tanam lainnya. Pada pelaksanaannya, kelompok tersebut akan diberikan hak untuk mengelola pohon alpukat tersebut di tanah milik Pemerintah Kabupaten Semarang seluas 29 Ha. Selain bibit tanaman dan perlengkapan tanam, mereka juga akan diberikan pelatihan dalam membudidaya alpukat dan juga pengendalian hama penyakit.

        Aksi nyata merawat alam ini juga diharapkan juga dapat menjadi lokomotif aspek pengembangan dan pemberdayaan masyarakat menuju ekonomi mandiri. Tanaman alpukat menjadi salah satu komoditas yang cocok untuk tumbuh di wilayah Kecamatan Bandungan.

        Baca Juga: Berikan Sinyal Dukung Ganjar Pranowo, Jokowi Dinilai Cemas Hadapi Suksesnya Manuver Anies Baswedan

        Hal ini dilihat dari banyaknya tanaman milik petani yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Bibit tanaman alpukat ini diproyeksikan sudah dapat aktif produksi pada tahun ke empat dengan potensi 300 buah per pohon atau senilai Rp 2 Juta atau bila dikalikan dengan seluruh pohon yang diserahkan, maka berpotensi menghasilkan Rp6 Milyar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: