Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perjuangan Relawan Paramedis Bersama JQR, Jadi Garda Terdepan Selamatkan Korban Gempa Cianjur

        Kisah Perjuangan Relawan Paramedis Bersama JQR, Jadi Garda Terdepan Selamatkan Korban Gempa Cianjur Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Cianjur -

        Tenaga medis menjadi garda terdepan dalam upaya menyelamatkan nyawa korban gempa di Kabupaten Cianjur.

        Kisah tenaga medis bantu warga pengungsian ini diceritakan oleh tim paramedis yang ikut andil bersama Jabar Quick Response (JQR) dalam penanganan darurat bencana khususnya kesehatan.

        Baca Juga: Tak Cuma Relokasi, Jokowi Siapkan Ribuan Rumah Tahan Gempa Buat Korban Bencana Cianjur

        Mereka tersebar di beberapa desa masuk kepelosok perkampungan yang belum terakses atau terjamah bantuan khususnya kesehatan seperti Desa Cibulakan, Desa Gasol, Desa Benjot dan Desa Barukaso.

        Diceritakan Muthia Utami, dirinya bersama satu timnya mengaku sangat diterima oleh warga pengungsian di sana. Pasalnya, mereka merupakan relawan yang pertama mengunjungi pengungsian yang berlokasi di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang.

        “Kita relawan pertama yang datang kesitu pertama memberikan pengobatan, mereka mengungsi di persawahan gitu,” kata Muthia kepada wartawan, Minggu (4/12/2022)

        Saking senangnya, Muthia mengungkapkan warga pun ikut membantu mendirikan tenda untuk medis. Walau jujur, Muthia yang pertama kali turun menjadi tim medis, awalnya merasa khawatir.

        Baca Juga: Rawan Longsor Hingga Gempa, Wapres Ma'ruf Amin Minta Pemda Getol Siapkan Diri Hadapi Bencana

         “Kebencanaan ikut relawan tim medis ini baru pertama kali, pengalaman pertama awalnya khawatir tapi setelah melewati ya jadi terbiasa. Pengalaman ini tidak bisa dilupakan, saya sangat terketuk hati melihat warga tidur di tenda, ada yang nangis kehilangan sanak saudaranya,” jelasnya

        Hal sama dirasakan juga oleh Fauziah, dirinya sempat ke pengungsian warga yang tinggal di kendang kambing. Kata Fauziah mereka terpaksa harus tinggal di pengungsian kambing karena lebih aman.

        “Saya masih terbawa suasana melihat warga harus mengungsi ke pengungsian ternak kambing, sedih juga melihat warga tinggal disana, bayi dan lansia yang terpaksa tinggal disana,” ungkapnya

        Baca Juga: Jokowi Tinjau Pembangunan 200 Rumah Tahan Gempa di Cianjur

        Fauziah pun memberikan anjuran kepada para ibu untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan nyaman agar kesehatan bayinya tetap sehat.

        Sementara itu, cerita lain dari Iqbal dan Jalal, mereka dihadapkan seorang ibu yang akan melahirkan di pengungsian dan jauh dari rumah sakit. Beruntung setelah ditolong JQR, ibu yang diketahui bernama Nurjanah bisa di rujuk ke rumah sakit dan tak berselang lama berhasil melahirkan buah hatinya.

        Baca Juga: Kami Ajak Komunitas #KamiPeople Bantu Korban Gempa Cianjur

        “Saya tiga hari tinggal di posko bersama Jalal, Muthia dan Fauziah. Tinggal di sana 3 hari, namun di hari kedua mendapati ibu hamil kontraksi hebat, akses pengungsian ke akses kesehatan sangat jauh. Posko jalan setapak, terus ada reruntuhan relawan bawa tandu agak kesusahan saat evakuasi bu Nurjanah. Alhamdulillah kita tanggap cepat, 15 menit sudah sampai ke RS dan kemudian lahir normal melahirkan bayi laki-laki,”pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: