Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Disentil Bawaslu, Orang Demokrat Singgung Pejabat yang Kampanye Terselubung Pakai Uang Negara: Silakan Ditegur

        Anies Disentil Bawaslu, Orang Demokrat Singgung Pejabat yang Kampanye Terselubung Pakai Uang Negara: Silakan Ditegur Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengeklaim tindakan calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan kurang etis, usai adanya sejumlah isu dalam agenda safari politiknya. Hal ini pun ditanggapi oleh Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

        Ia meminta lembaga tersebut juga menegur pejabat publik yang sudah memasang wajahnya di mana-mana untuk sosialisasi diri. Terlebih, mereka yang ingin maju menjadi calon presiden atau calon wakil presiden Pemilu 2024.

        Baca Juga: Ruhut Ketawain Anies dan NasDem yang Berani Lawan Bawaslu Soal 'Curi Start' Kampanye: Ingat Masih Bakal Calon

        "Silakan saja Bawaslu menegur pihak-pihak yang dirasa melakukan kampanye di luar waktunya, yang melanggar aturan pemilu. Apalagi jika ada para pejabat negara yang katanya mau nyapres atau mau jadi cawapres. Muka menteri atau kepala daerahnya di mana-mana," kata Herzaky kepada wartawan, Ahad (18/12/2022).

        Ia menekankan Partai Demokrat sejatinya sangat mengapresiasi kerja-kerja profesional rekan-rekan Bawaslu. Menurutnya, seharusnya mengawasi semua bakal kandidat yang akan menjadi kontestan di Pemilu 2024. Sehingga, ia berharap tidak ada tebang pilih dalam penegakkan aturan pemilu.

        Baca Juga: Bawaslu Bakal Buat Aturan Curi Start Kampanye, Anies Kena Nggak nih?

        Demokrat meminta bila ada pejabat yang secara terang sudah memasang wajahnya di mana-mana, ia berharap Bawaslu juga perlu mencermati benar apakah ada dana APBN atau APBD ada dipakai buat bantu kampanye terselubung.

        "Kan sangat tidak etis dan tidak patut itu. Rakyat lagi susah, negara mengakunya lagi susah, tahu-tahu ada dana APBN atau APBD dipakai buat kampanye terselubung," sindirnya.

        Termasuk, kata dia, jika pejabat yang juga membuat acara yang tidak ada hubungan secara langsung dengan tugas dan tanggung jawabnya. Apalagi kalau ternyata ada penjabat publik sibuk ikut-ikutan mengendorse capres ke sana-kemari.

        "Pastinya ini jauh lebih tidak pantas dan lebih tidak etis dari pada seorang tokoh nasional keliling Indonesia yang menemui rakyat tanpa pakai uang negara," terang Herzaky.

        Baca Juga: Mendadak Bikin Regulasi, Kenapa Bawaslu Terusik dengan Safari Politik Anies?

        Karena itu, ia menilai pandangan etis dan tidak etis Bawaslu itu jangan hanya disasar ke salah satu bakal kandidat saja. Herzaky menegaskan, banyak bakal kandidat yang ingin menjadi kontestan di Pemilu 2024, namun juga melanggar etika yang disebutkan Bawaslu.

        Maka ia berharap para bakal kandidat lain yang dianggap melanggar itu juga harus menjadi perhatian Bawaslu. Sebelumnya, Bawaslu menyatakan, kegiatan safari politik yang dilakukan bakal capres Partai Nasdem, Anies Baswedan tidak etis jika ditinjau dari sisi etika politik.

        Baca Juga: Buntut Orang-Orang yang Laporkan Anies, Bawaslu Bakal Buat Aturan Curi Start Kampanye

        Sebab, kegiatan tersebut merupakan kampanye terselubung. Sebab Bawaslu menilai, publik telah mengetahui Anies Baswedan merupakan bakal capres yang diusung gabungan partai tertentu.

        Dengan begitu, publik tentu bisa saja memaknai safari politik itu sebagai kegiatan kampanye untuk meningkatkan elektabilitas Anies. Karena itu, Bawaslu meminta semua bakal calon peserta Pemilu 2024, termasuk Anies, untuk menahan diri untuk berkampanye atau kegiatan apa pun yang bertujuan menyosialisasikan diri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: