PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJN) mencatatkan kinetja positif pada Kuartal III 2022, setelah sebelumnya tercataat merugi.
Seperti dijelaskan oleh Direktur Utama KJN Sunarto saat melakukan Public Expouse Tahun 2022 di Jakarta, 22 Desember 2022.
“Memasuki Kuartal III tahun 2022, kinerja Perusahaan menunjukkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23% atau sebesar Rp1,03 miliar, dari Kuartal II tahun 2022 sebesar Rp4,53 miliar menjadi Rp5,57 miliar pada kuartal III 2022,” ujarnya.
Di sisi lain pada kuartal III tahun 2022 menurut Sunarto Perusahaan telah berhasil menekan kerugian. Dimana pada kuartal III rugi usaha turun sebesar 7% atau sebesar Rp53 juta, dari rugi usaha Kuartal II sebesar Rp736 juta menjadi Rp683 juta pada rugi usaha kuartal III. Namun apabila dibandingkan dengan Kuartal III tahun 2021, Perusahaan telah berhasil menekan kerugian sebesar 72% yaitu dari rugi usaha Kuartal III 2021 sebesar Rp 2,44 Miliar menjadi Rp 683 juta pada rugi usaha Kuartal III tahun 2022.
“kinerja posotif juga berdampak pada perolehan laba Perusahaan. Bila pada kuartal III tahun 2021 yang Perusahaan masih mengalami kerugian sebesar 1,93 milyar, pada akhir periode kuartal III tahun 2022 Perusahaan telah membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10 juta,” tambahnya.
Berdasarkan perkembangan situasi saat ini, Sunarto optimis Perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan dan membukukan laba pada Kuartal IV tahun 2022. Perseroan tetap berkomitmen untuk lebih baik dan optimis untuk dimasa yang akan datang walau ancaman resisi global telah menanti. Untuk itu.
Hingga saaat ini, Perseroan telah merambah pada berbagai bidang usaha seperti Perbankan, Asuransi, Telekomunikasi, F&B, Healthcare, Fashion, Farmasi, Otomotif, Fashion, Sayur Mayur dan Kebutuhan Pokok. Kegiatan ini merupakan rangkaian proses first mile, middle mile dan last mile.
“Kita telah menentukan strategi rencana ke depan diantara-nya; pengembangan jaringan distribusi yang disesuaikan dengan potensi market dan penambahan customer baru B2B khususnya sektor Healthcare; diversifikasi produk kargo serta pembaharuan teknologi informasi yang dapat memberikan kemudahan akses bagi pengguna; pengembangan kendaraan niaga (2 Ton) baik untuk first mile dan middle mile; dan pengembangan produk fulfillment & warehousing yang ditopang dengan ecommerce enabler.”.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: