Sendirian Dukung Sistem Proporsional Tertutup, PDIP Disorot Tajam: Calonnya Kebanyakan Koruptor...
Pengamat Politik Rocky Gerung menyorot tajam manuver dukungan untuk sistem proporsional tertutup yang diberikan PDI Perjuangan.
Bagaimana tidak, partai wong cilik tersebut diketahui hanya satu-satunya partai parlemen yang mendukung wacana tersebut.
Baca Juga: Belum Mau Majukan Ganjar atau Puan, Megawati Terbaca Lagi Jalankan Strategi: PDIP Masih...
Hal tersebut membuat Rocky memiliki sejumlah kecurigaan akan mengatakan partai tersebut mengambil keputusan itu.
Pertama, PDIP takut karena kadernya sulit bersaing dengan kader lain alias PDIP kekurangan kader. Sehingga dengan nyoblos partai secara tidak langsung memperlihatkan calonnya kepada publik.
“PDIP terlalu cepat membuat orang menganggap kalau begitu PDIP penakut dong. Berarti PDIP itu survei internalnya juga buruk tuh. Kalau survei internal dia akan atasi dengan kalau begitu jangan diperlihatkan, calon-calon buruk itu mending nyoblos partai aja,” ucapnya dalam kanal YouTube-nya, Senin, (9/1/2023).
Lanjut kata dia, ada juga kecurigaan bahwa terdapat sejumlah calon buruk yang jika dipasang di surat suara justru menjebloskan PDIP Perjuangan, khususnya terkait korupsi.
Baca Juga: PDIP Dikudeta Jokowi dan Ganjar Tak Akan Terbukti, Sinyal Trah Soekarno Jaya Lagi: Itu Ada Dua...
“Kan calon-calon yang bermasalah ini yang kebanyakan koruptor sebetulnya atau namanya ada di situ tapi belum ditangkap KPK kita masih menduga buruk. Karena koruptor PDIP banyak juga tuh yang sampai sekarang masih kabur. Nah itu yang justru orang anggap berarti mau meloloskan mereka yang berprestasi buruk,” ungkapnya.
Jadi dua itu yang disebutnya bisa menjadi alasan PDIP ingin proporsional tertutup
Baca Juga: Macam Nyindir NasDem, Kode-kodean Jokowi Saat Puji Strategi Megawati: PDIP Tidak Grasah-grusuh...
“Kita hanya bisa menduga dua soal itu, memang nggak ada kader atau ada kader, tapi buruk karena itu mau diselundupkan. Jadi kira-kira itu itu yang membuat 8 partai itu tiba-tiba bersahabat, " ucapnya.
"Kan sebetulnya palsu juga persahabatan mereka kan dalam soal ini mereka merasa oke. Tapi jangan diganggu tuh. pada soal lain semuanya nyatu untuk mengiyakan Omnibus Law,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar