Sebut Papua dan Morowali Bergejolak, Pengamat: Negara Tidak Hadir di Tengah Masyarakat
Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyoroti gejolak yang terjadi di Papua dan Morowali beberapa waktu terakhir ini.
Sebagaimana diketahui, Papua mengalami dinilai bergejolak setelah penangkapan Gubernur Lukas Enembe Oleh KPK, Sedangkan Morowali bergejolak menyusul bentrokan antar kelompok karyawan PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang diduga akibat ketimpangan hak pekerja Indonesia dan asing.
“Apa yang terjadi baik di Papua maupun di Morowali adalah menunjukkan bahwa seolah negara tak berdaya bahkan tak hadir di tengah tengah masyarakatnya,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Jumat (20/1/23).
Menurut Achmad, para elite sibuk memikirkan kontestasi untuk tahun 2024 dan mengabaikan apa yang sedang terjadi di masyarakat bawah.
Hal ini menurutnya makin diperparah dengan makin turunnya kepercayaan publik pada aparat negara. Padahal sebentar lagi kontestasi politik nasional akan segera dimulai.
“Ketidakadilan yang terjadi, ketimpangan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat negara semakin membuat situasi di negeri ini memasuki tahun tahun politik ke depan menjadi semakin suram. Instabilitas politik yang ada jika tidak direspons secara baik oleh otoritas yang ada saat ini maka akan membuat situasi negeri ini menjadi semakin kacau,” jelasnya.
Pihak penguasa juga tak lepas dari sorotan Achmad, etika politik yang kerap kali tak diterapkan membuat gaduh situasi dan memperparah keadaan yang ada.
“Apalagi jika otoritas yang sedang berkuasa justru mengajarkan etika politik yang buruk seperti mencoba coba untuk mengubah konstitusi yang ada dengan ingin menambah masa jabatan presiden menjadi3 Periode semakin suramlah masa depan Republik ini,” terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: